Â
Pero mi repique bronco, pero mi profunda voz,
convoca al negro y al blanco, que bailan el mismo son, Â
Tapi deringku yang keras, tapi suaraku yang dalam,Â
memanggil yang hitam dan yang putih,
yang menari lagu yang sama,
Ini adalah penggalan puisi berjudul La Cancion del Bongo karya Nicola Guillens, seorang penyair yang berasal dari Kuba. Â Puisi ini menggambarkan bahwa baik kulit putih atau kulit hitam memiliki peran dan kesempatan yang sama dalam menikmati kehidupan yang sama. Â Nicolas
Saya juga masih sempat mengintip sejenak temporary exhibition di lantai bawah tanah yang mengusung tema kehidupan masyarakat tradisional di Amazon. Â Siapa sangka Kolombia juga memiliki kawasan Amazona yang cukup luas yang selama ini selalu kita asosiasikan dengan Brazil, negeri tetangganya yang amat luas.
Saya kemudian kembali ke lantai 1 dan melihat sebuah prasasti bertuliskan: