Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Nonton Langsung Piala Dunia U-17 di JIS: Ada Calo hingga Bendera Palestina

15 November 2023   15:38 Diperbarui: 18 November 2023   00:53 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Piala Dunia U17 2023 yang diselenggarakan di Indonesia sudah berlangsung beberapa hari. Rasanya kurang mantap kalau menyia-nyiakan kesempatan nonton Piala Dunia secara langsung dan hanya menyaksikan lewat televisi. Inilah yang menyebabkan saya ahirnya mampir juga ke Jakarta International Stadium yang selalu penuh dengan kontroversi itu.

Dengan bus Trans Jakarta rute JIS 3 saya tiba di kawasan JIS dan turun tepat di halte. Ini adalah pertama kali saya berkunjung ke stasion ini setelah sebelumnya hanya menikmati kemegahannya dari kejauhan.

Turun dari halte, suasana sudah lumayan ramai walau waktu baru menunjukkan kurang dari pukul 3 sore. Pertandingan pertama antara Brasil dan New Caledonia sendiri baru akan dimulai pukul 4 sore. 

Halte Tije: Dokpri
Halte Tije: Dokpri

Di sekitar halte Tije, saya melihat banyak pedagang yang menjajakan suvenir Piala Dunia. Ada kaos alias T shirt warna merah yang dibandrol 140 ribu rupiah.

Ada juga bendera-berndera kecil Brasil, Iran, Inggris dan juga syal Brasil. Saya tidak membeli apa-apa dan hanya memperhatikan suasana di sekitar.

Pedagang suvenir: Dokpri
Pedagang suvenir: Dokpri

Di hadapan saya juga lewat beberapa orang gadis yang membawa bendera Brasil ukuran besar di punggung. Tampaknya supporter Brasil yang langsung datang dari Sao Paolo atau Rio de Janeiro atau bisa juga warga Brasil yang tinggal di Indonesia.

Di kejauhan sekitar beberapa ratus meter, tampak bangunan utama JIS yang ikonik seakan-akan memanggil seluruh penoton untuk segera masuk ke stadion.

Pendukung Brasil: Dokpri
Pendukung Brasil: Dokpri

Namun, di sini pula saya bertemu dengan seorang lelaki berusia sekitar 40 tahunan yang membawa puluhan lembar tiket eletronik yang sudah diprint. Lengkap dengan kode QR dan sama persisi dengan tiket yang saya beli melalui website. Wah ternyata di era serba digital ini masih juga ada calo tiket. Tidak mengherankan kalau banyak hari pertandingan yang tiketnya sudah habis terjual. Saya agak enggan bertanya berapa harga dibandrol kalau membeli tiket di sini. 

Pemeriksaan barang: Dokpri
Pemeriksaan barang: Dokpri

Saya kemudian antri melewati pemeriksaan pertama. Ternyata bukan pemeriksaan tiket melainkan pemeriksaan barang-barang yang dibawah. Petugas yang merupakan pemuda dan pemudi menyapa dengan sopan dan bertanya apakah saya membawa korek api, makanan atau minuman. Benda-benda tersebut merupakan beberapa barang yang diharamkan untuk dibawa masuk ke stadion.

Kebetulan saya membawa botol air mineral yang tinggal setengah dan seporong roti yang dibeli di mini market. Daripada dibunag, saya habiskan dulu roti dan air minum itu. Menurut petugas, ini adalah aturan FIFA yang harus ditaati dengan ketat.

Ketika saya bertanya apakah di dalam nanti ada yang menjual makanan dan minuman, ternyata jawabannya ada yang jual karena penonotn harus tetap tinggal di stadion kalau mau menyaksikan pertandingan kedua antara Iran dan Inggris sampai selesai. Tentu saja perlu mengisi perut pas sehabis magrib nanti antara pertandingan pertama dan kedua.

Setelah melewati pemeriksaan barang bawaan, saya berjalan lagi dan antri untuk melewati pemeriksaan tiket. Di sini tiket yang siidah diprint discan oleh petugas. Kalau tiket palsu tentunya tidak akan bisa lewat. Kami memasuki stadion dari arah pintu barat dan kemudian saya mampir dulu ke tilet dan musolah sebelum akhrinya masuk ke dalam stadion untuk duduk di kursi yang telah disediakan. 

Steward: Dokpri
Steward: Dokpri

Pertandingan belum dimulai dan suasana sudah lumayan ramai walau masih banyak kursi yang kosong. Di setiap zone juga ada petugas yang emmakai seragam rompi kuning bertuliskan Setward.

Petugas ini cukup sigap menunjujkan kursi dan juga selalu menghadap ke penonton selama pertandingan berjalan. Kalau di jumlah di seluruh stadion ada beberapa puluh steward ini. Mungkin ini pun menjadi standar FIFA untuk keamanan.

Pertandingan antara Brasil dan New Caledonia pun dimulai. Walau harus menunggu sekitar 23 menit untuk mencetak gol, akhirnya Brasil unggul 9-0 setelah unggul 3-0 di babak pertama. Hujan gol pun dapat saya nikmati setelah beberapa hari sebelumnya menikmati hujan gol ketka Inggris mengalahkan New Caledonia dengan 10-0.

Selama pertandingan ini, saya melihat bendera Brasil dikibarkan ketika terjadi goal. Dmeikian juga dengan sekelompok orang yang memakai jeresey kuning hijau untuk mendukung pasukan negeri Samba itu.

Namun uniknya ada juga sebagian penontonyang memajang bendera Palestina. Mungkin untuk menunjukka kepada dunia bahwa Indonesia selalu mendukung Palestina.

Pedagang asongan: Dokpri
Pedagang asongan: Dokpri

Selama menonton ini, kita juga bisa memesan makanan kecil dan minuman melalui pedagang asongan resmi yang berkeliling dari kursi ke kursi. Selain dengan uang tunai, kita juga bisa membayar dengan menggunakan uang elektriniik atau QRIS. Uniknya kalau kita membeli minuman dalam kemasan, tutup botol harus langsung dibuka.

Ketika ditanya, sang penjual pun menjawab bahwa itu adalah standar FIFA. Masuk akal juga karena minuman botol dalam kemasan yang belum dibuka bisa dijadikan alat untuk dilempar ke lapangan, sementara kalau sudah dibuka tutupnya tentu saja tidak bisa dilempar dengan baik.

Pertandingan pertama yang merupakan ladang pembataian pun selesai beberapa saat setelah azan magrib. Penonton kemudian beristirahat sholat dan mencari makanan sebelum melanjtukan dengan emnyaksikan pertandingan kedua yang lebih menarik dan seimbang, yaitu antara Iran yang mengalahkan Brasil 3-2 di pertandingan pertama dan Inggris.

Untuk minuman dan makanan berat ada dijual di gerai berbentuk tenda yang ada di halaman stadion. Sama seperti ketika membeli minuman di pedagang asongan di dalam stadion, ketika membeli minuman pun, tutupnya harus dibuka langsung.

Pertandingan kedua antara Inggris dan Iran berlangsung ketat dan ramai. Walau Inggris pada awalnya lebih banyak menguasai permainan, tetapi Iran lebih dahulu memimpin 1-0. Pertandingan sendiri makin seru walau hujan kemudian turun dengan lebatnya. Pada mulanya penonotn tetap aman karena JIS memiliki atap.

Namun ketika hujan makin lebat ternyata airnya pun tertipu angin dan memasahi sebagian besar kursi penonton . Penonton yang duduk di bagia bawah emudian pindah ke deretan kursi lebih atas. Untungnya masih banyak kursi yang kosong. Bahkan tribun bagian atas memang tidak dibuka alias kosong sama sekali. Agak sulit menduga berapa banyak penonton yang hadir sampai akhirnya monitor besar menunukan bahwa ada lebih dari 4500 penonton.

Genangan: Dokpri
Genangan: Dokpri

Hujan terus berlangsung walau sesekali berhenti. Permainan semakin panas dan akhirnya Inggris berhasil mengalahkan Iran 2-1. Sekitar pukul 9 malam, pertandingan usai bersamaan dengan hujan yang mulai reda.

Ketika saya berjalan keluar stadion, saya terkaget-kaget melihat banyak orang yang berjalan telanjang kaki sambil menenteng sepatu. Rupanya karena ada genangan alias banjir setinggi mata kaki. 

Tentu saja ini bukan banjir melainkan hanya karena sistem drainase yang kurang baik sehingga kalau ujan aga lebat air tidak dapat mengalir dengan baik dan menimbukan genangan yang cukup menganggu.

Saya langsung menuju ke halte Trans Jakarta setelah sebelumnya melwati dertean pedagang makanan. Di halte sudah banyak bus yang menunggu dan siap mengantar penonton ke tujuan masing-masing.

Sebuah pengalaman yang menarik nonton langsung pertandingan Piala Dunia di JIS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun