Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jelajah Kampoeng Toegoe, dari Kuliner hingga Keroncong

1 Oktober 2023   09:34 Diperbarui: 2 Oktober 2023   00:02 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami kemudian memulai perjalanan di Kampung Toegoe dengan berkunjung ke rumah Toeoge , Berjalan di trotoar sempit sambil terus harus memperhatikan truk besar yang melintas. Menurut Mpok Yuli, pada saat Gubernur Ahok, sempat ada wacana untuk mengembangkan Kampung Tugu sebagai destinasi unggulan Jakarta Utara, salah satunya adalah dengan melarang truk peti kemas melintas. Namun wacana ini terbang menghilang bersama lengsernya Ahok karena kasus penistaan agama.

Rumah Tugu: Dokpri
Rumah Tugu: Dokpri

Di Roumah Tugu, kami disambut oleh keturunan  keluarga Michele sebagai pewaris rumah ini. Rumah ini sendiri sedang dalam proses untuk menjadi Living Museum. Demikian keterangan Nyonya rumah yang menyambit.  Kemudian Arthur Michiel juga menjelaskan sekilas mengenai Sejarah rumah ini ketika banjir pernah hamoir tenggelam.

Keroncong Tugu: Dokpri
Keroncong Tugu: Dokpri

Perjalanan di Roemah Toegoe kemudian diakhiri dengan pertunjukan beberapa Lagu Keroncong bak dalam bahasa Belanda , Kreol (Campuran Portugis) dan juga bahasa Indonesia dengan musik yang mendayu-dayu. Sangat sedap dan menyegarkan di telinga alunan keroncong ini.   Sebelumnya Arthur juga memperkenalkan tim pemain musik serta penyanyi tamu yang kebetulan datang dari negeri Belanda. Keroncong Tugu ini juga sangat terkenal dan sering pentas baik di dalam negeri maupun Manca negara. 

Kue Kue: Dokpri
Kue Kue: Dokpri

Selain Keroncong Toegoe, ternyata ada sekitar 5 grup keroncong yang juga memainkan musik yang sama sekaligus melestarikan jenis music ini. Walau sering disebut music om-om atau opa-opa, music keroncong ternyata juga digemari oleh anak muda dan kaum remaja.

Cafe: Dokpri
Cafe: Dokpri

Tujuan terakhir kami hari itu adalah mampir ke rumah tempat berbagai jenis kuliner khas Kampung Tugu telah disiapkan sekaligus makan siang. Menu makan siang adalah Gado-Gado khas Kampung Toegoe dengan bumbu kacangnya yang lezat.  Selain itu juga ada kue sejenis Nagasari yang unik karena isinya pepaya, Kue apem dengan kinca dan juga ketan unti. Semua jenis kuliner ini kita coba dengan lahab nya. Wah ternyata sangat lezat sekaligus mengakhir kunjungan di Kampung Toegoe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun