Ada toko suvenir dan juga deretan emak-emak Uzbek yang sedang bergaya  sambil berfoto Menara yang tinggi dan dibalut keramik warna-warni dengan nuansa lazuardi tampak menjulang ke angkasa kota Samarkand. Hiasan keramik warna-warni berbentuk Bintang segi delapan banyak terdapat di dinding yang konon melambangkan kejayaan Islam.
Di court yard ini juga terdapat batu marmer yang konon dulunya digunakan untuk upacara naik takhta atau koronasi raja-raja dinasti Timurid. Â Dan kalau kita kembali melihat ke Pishtaq atau gapura dari bagian dalam, tampak tidak kalah indah dan megah diapit oleh sepasang pohon.Â
Uniknya di dekat pishtaq dari iwan yang seharusnya menjadi pintu masuk menuju ke mausoleum, ditutup dengan dinding putih yang diberi jendela dari kayu yang indah.Â
Dari sini kita bisa sekedar mengintip ruangan dalam dan deretan batu nisan. Di dekat sini ada sebuah perta yang menggambarkan wilayah luas di Asia Tengah dan sekitarnya  yang pernah menjadi kekuasaan Dinasti Timurid.
Pintu masuk menuju ke mausoleum sendiri bergeser beberapa meter dengan bentuk lengkungan yang tidak kalah indah. Sebuah pintu kayu yang indah dengan ukiran yang khas menyambut dan di dalamnya ada ruangan dimana dipajang gambar Amir Timur dan juga peta wilayah kekuasaannya.Â
Juga ada gambar silsilah raja-raja dinasti Timurid yang jika diteruskan sampai ke Babur yang kemudian mendirikan Dinasti Moghul di India.Â
Perjalanan di mausoleum dilanjut dengan masuk ke ruang utama. Sinar kuning keemasan langsung berpendar di sini. Maklum hampir semua dinding memang berhias ornamen yang berlapis emas.Â
Bagian interior kubah pun terlihat lebih luas dari dalam sementara dinding bagian bawah terbuat dari batu onix yang memberi kesan transparan.Â
Dinding interior dengan hiasan muqarnas dan sebuah lampu kristal tergantung dari bawah kubah utama. Â Sekilas nuansa sunyi dan hening merasuk di dalam ruang mausoleum ini. Hanya ada beberapa orang Uzbek yang tampak sedang berdoa dan duduk di kursi di dekat dinding.