Selain itu di depan bangunan utama stasiun tempat kami bersantai ini juga terdapat sebuah taman besar dengan bunga-bunga yang cantik warna warni.Â
Kami berasa berada di sebuah taman bunga dan bukan di sebuah stasiun jika saja tumpukan tas dan koper tidak ada di dekat kami. Â Di depan stasiun juga ada sebuah air mancur yang cantik sehingga secara aklamasi dijadikan salah satu tempat untuk berfoto bersama.
Tepat di depan stasiun  Tashkent ini juga ada pintu masuk menuju ke Tashkent Metro, yaitu jaringan kereta api bahwa tanah di Tashkent yang sudah ada sejak era zaman Soviet.Â
Kota Tashkent sendiri merupakan kota pertama di Asia Tengah yang memiliki jaringan metro dengan stasiun-stasiunnya yang indah. Stasiun metro yang ada di dekat Stasiun Tashkent ini kebetulan juga Bernama Stasiun Tashkent dan berada pada jalur Ozbekiston yang di peta diberi warna biru muda. Â
Sekitar satu jam sebelum keberangkatan, kami mulai masuk ke dalam gedung stasiun melalui pintu pemeriksaan di sebuah pos di tepian stasiun.
Selain tiket, petugas juga memeriksa paspor walau ternyata jika sedang banyak penumpang, pemeriksaan tidak terlalu ketat. Â
Sebagian dari kami bisa masuk ke dalam stasiun tanpa diperiksa tiket dan paspor. Â Namun barang bawaan dan koper harus melewati pemeriksaan X Ray seperti di bandar udara. Â
Kebetulan pada saat yang bersamaan sedang banyak penumpang yang akan naik kereta api Afrosiyob yang berangkat sekitar setengah jam sebelum kereta kami.Â
Tiket kereta api sendiri berupa elektronik tiket yang tertius dalam tiga bahasa, yaitu bahas Uzbek dengan tulisan Elektron Chipta, Bahasa Rusia Elektronniiy Bilyet dan bahasa Inggris electronic Ticket.Â
Selain nama penumpang juga tertulis nomor paspor, wagon atau gerong, nomor tempat duduk kelas yaitu 2 E dengan kode Sid atau duduk. Â Tanggal, waktu keberangkatan, nomor kereta dan lama perjalanan. Â Serta tidak lupa harga tiket dan beberapa peraturan refund bila tiket dibatalkan.