Selama ini kita sering mengaitkan agama dengan Kitab Suci yang dimiliki agama tersebut. Sejak sekolah dasar kita sudah hafal bahwa Al-Quran adalah kitab suci agama Islam, Lalu Injil untuk Kristen, Weda untuk Hindu dan Tripitaka untuk Buddha. Namun ketika ditanya apa kitab suci agama Khong Hu Cu? Â Banyak orang yang tidak tahu, bahkan tidak pernah mendengarnya. Â Saya sendiri pernah mengetahu nama kitab Dao De Jing yang selama ini dianggap sebagai kitab suci agama Tao.
Dalam diskusi, Kak Putra sering sekali menyebutkan kitab Zhong Yong atau Tiong Yong yang berarti Kitab Tengah Sempurna. Â Disebutkan kalau dalam kitab ini banyak ajaran mengenai Li atau kesusilaan yang mengajarkan agar manusia berlaku baik, menghormati orang tua dan juga berbudi luhur. Â Singkatnya kitab ini juga membahas mengenai keimanan. Â Tadinya saya semat mengira bahwa Zhong Yong yang dibaca Chung Yung ini merupakan nama kitab Agama Khong Hu Cu.Â
Ternyata kemudian dijelaskan bahwa dalam ajaran Khong Hu Cu ada 9 buah kitab yang disebut dengan Si Shu Wu Jing. Â Shi Shu sendiri berarti kitan yang empat atau Empat Kitab sementara Wu Jing berarti Kitab Yang Lima atau Lima Kitab atau Sutera. Â Â
Kita Zhong Yong sendiri merupakan salah satu dari Shi Shu sementara Wu Jing sendiri terdiri dari lima untai sutera atau kitab yang semuanya berakhiran dengan kata Jing. Â Salah satu yang terkenal adalah Yi Jing atau sering juga disebut I Ching yang berarti The Book of Changes atau Kitab Perubahan. Â
Nah siapa sangka, kalau sebelumnya saya sama sekali tidak mengetahui bahwa ada kitab suci dalam agama Khong Hu Cu, kini malah langsung mengenal 9 kitab yang secara berkelompok disebut dengan Si Shu Wu Jing itu.
Nah selain mengenai berbagai hal yang selama ini sering disalah pahami atau lebih tepat disebut dengan kelirumologi tentang Khong Hu Cu, kunjungan ke Kelenteng Hok Tek Tjeng Sin ini juga bisa lebih mengenal tentang pernak pernik yang ada di kelenteng. Seperti tentang adanya sepasang hewan Kilin yaitu yang Jantan yang di sebelah kiri dan yang betina ada di sebelah kanan serta juga menjelaskan peran sebuah bedug dan lonceng yang ada di kelenteng ini. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H