Saya melihat-lihat di sekeliling stasiun ini. Di salah satu sisi dinding ada jadwal keberangkatan kereta yang melewati Stasiun Batu Tulis ini. Â Ternyata setiap hari hanya ada tiga kereta Pangrango tujuan Suka Bumi dan tiga kereta jurusan Bogor. Â
Kalau dihitung dari Bogor, maka Stasiun Batu Tulis ini adalah stasiun ketiga setelah Stasiun Paledang dan terus menuju ke Sukabumi melewati Maseng, Cigombong, Cicurug, Parungkuda, CIbadak, Karangtengah, Cisaat dan Sukabumi. Berdasarkan jadwal ini baru akan ada lagi kereta api ke Sukabumi pada sekitar pukul 13.15 siang nanti sementara waktu baru sekitar pukul 11. 23 siang.Â
Di sisi lain stasiun juga ada peta lengkap jaringan kereta api di pulau Jawa. Asyiknya bukan hanya peta stasiun yang masih aktif tetapi juga jalur dan stasiun yang sekarang sudah tidak aktif lagi. Â
Saya semat melihat jalur kereta antara Banjar dan Pangandaran yang pernah saya gunakan beberapa puluh tahun lalu namun hingga sekarang belum juga direvitalisasi kembali.  Peta ini juga dilengkap dengan pembagian wilayah Daerah Operasi kereta api di pulau Jawa yang dibagi menjadi  menjadi 9 Daops. Di sebelahnya ada informasi angkutan umum yang melewati Stasiun Batu tulis ini. Â
Melihat peta ini, saya menjadi sedikit sedih mengingat masih banyak sekali stasiun-stasiun dan jalur kereta api yang dulu pernah ada namun kini tinggal kenangan.Â
Sebelumnya Mbak Muthiah sudah minta ijin kepada petugas stasiun dan menjelaskan maksud tujuan kunjungan Click ke stasiun ini. Kami kemudian masuk ke peron tepat di sisi rangkaian rel ganda. Â
Di sini tampak ada pekerjaan sehingga satu sisi rel ditutup dengan pagar seng. Rupanya hanya satu sisi rel yang aktif digunakan. Kami melihat-lihat suasana di sekitar rel dan kemudian berfoto bersama dengan latar belakang bangunan stasiun.Â
Di sini juga ada nama Stasiun Batutulis dan dilengkapi dengan tanda angka ketinggian stasiun dari permukaan laut yaitu +299 M. Bahkan salah seorang petugas membantu mengambil foto dan video ketika kami beramai-ramai bergaya di sini. Â Â
Suasana di stasiun ini benar-benar santai, maklum karena jadwal kereta yang jarang dan juga jumlah penumpang yang sepi. Â Jangan dibandingkan dengan sibuknya stasiun Manggarai atau stasiun Bogor.Â