Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Masjid Tua di Seberang Pasar Kambing di Pekojan

23 Februari 2023   10:36 Diperbarui: 24 Februari 2023   04:45 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Tubagus Angke dan Vihara Kecil. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Tepat di seberang jembatan ada sekumpulan kambing di dalam kandang. Ternyata ini adalah deretan pedagang kambing yang memang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.  

Tidak mengherankan bila tempat ini memang dinamakan Jembatan Kambing.  Saya memang sudah memasuki Kampung Pekojan. 

Kampung yang dinamakan demikian karena kebanyakan penghuninya merupakan keturunan Arab walau kata Pekojan sendiri berasal dari kata Khoja yang merujuk kepada keturunan India yang beragama Islam,

Tepat di depan Jembatan Kambing ini, berdiri megah Masjid An Nawir.  Pintu gerbangnya berbentuk gapura dengan tulisan nama Masjid An Nawier dengan keterangan alamat Jalan Pekojan Raya no 71 Jakarta Barat dan didirikan pada 1189  H / 1760 M.

Azan Zuhur baru saja menggema dan  di tempat wudu lumayan ramai jemaah. Tempat wudunya sederhana dan di dekatnya ada sebuah sumur tua yang ditutup dengan papan. 

Di sini juga ada toilet. Yang membedakan dengan kebanyakan masjid lainnya adalah toilet pria mirip dengan toilet masjid -masjid di Arab Saudi dimana tidak ada urinoar sehingga kaum lelaki pun buang air dengan jongkok. 

Menurut pendapat Sebagian orang, ini adalah cara yang sesuai dengan hadis Nabi dan konon lebih sehat.

Pilar-pilar. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Pilar-pilar. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Selesai wudu saya masuk ke ruang masjid. Ternyata merupakan bangunan sayap yang kebetulan sedikit  gelap dan banyak tiang atau pilar yang berbentuk bulat. 

Kalau dihitung, jumlah pilar ini ada 33 buah yang konon sesuai dengan jumlah butiran tasbih untuk berzikir sambil mengucapkan tahmid, takbir dan tahlil.

Plafon ruangan ini terbuat dari kayu jati yang dipelitur warna cokelat tua dan dihiasi  deretan kipas angin berbaling-baling tiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun