Saya kemudian mencicipi brubus yang merupakan makanan pembuka yang tampil sangat elegan disajikan di piring datar dan sekilas mirip lumpia yang transparan. Brubus merupakan daging giling dengan racikan bumbu bawang putih dan merah serta ketumbar yang dibungkus sawi putih. Rasanya makin menggigit dengan sentuhan areh santan.
Ada juga salad tomat kaliyan keju yang merupakan kombinasi salad irisan tomat buah zaitun jagung dengan keju olahan susu sapi.Â
Sedangkan sop daging rempah hadir hangat dengan kaldu sapi dengan campuran rempah yang disajikan dengan kembang Wortel tomat dan taburan daun bawang. Â Rasanya lumayan lezat.
Tidak lama kemudian muncul hidangan utama berupa pepes gerameh kemangi yang disajikan cantik dengan nasi berbentuk kerucut. Â Potongan ikan gurame daging serta potongan sayuran berupa wortel jagung soleng timun dan kacang panjang.
Ikan gurami ini diajukan tanpa tulang dengan bumbu bawang merah dan putih kemiri, cabai, irisan jamur, dan tomat ceri.
Masih ada satu lagi makanan utama yaitu lidah gongso yang sayang nya tidak sempat saya cicipi. Â Lidah gongso sendiri merupakan lidah sapi yang diasap.
Kami makan dengan santai sambil menikmati suasana restoran yang khas di pura Mangkunegaran ini. Sekitar satu jam berlalu, tiba waktunya untuk meninggalkan restoran dengan tidak lupa sekedar berfoto di taman Pracima Tuin yang asri.