Saya menuruni anak tangga dan kemudian melihat koleksi yang dipamerkan. Dimulai dari sejarah uang kuno, jaman Hindia Belanda, hingga zaman Jepang dan juga ORI atau Oeang Republik Indonesia.Â
Melihat uang-uang lama ini saya terkenang masa lalu ketika sebagian uang yang dilihat sempat berlaku di masa saya kecil. Ada uang bergambar Kartini, dan juga Pangeran Diponegoro dan banyak tokoh pahlawan lainnya.
Selain itu kia juga bisa belajar sejarah moneter termasuk gejolak yang pernah terjadi. Misalnya saja Gunting Syafrudin, yaitu kebijakan yang lakukan pemerintah saat Syafrudin Prawiranegara menjadi Menteri keuangan pada 10 Maret 1950 dengan menggunting secara fisik lembaran uang dengan nilai 5 rupiah ke atas.Â
Demikian sekilas mengenai kunjungan saya ke Museum Perjuangan di Yogyakarta. Sebuah museum yang megah, indah, dan cantik yang sarat dengan edukasi yang memberikan banyak cakrawala sejarah yang pernah terjadi di negeri ini.Â
Sayangnya museum ini memang kurang popular sehingga dalam waktu hampir dua jam saya di sini. Tidak seorang pun ada yang menemani, kecuali anak-anak yang bermain bola di halaman museum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H