Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ini yang Akan Terjadi Jika Aturan ERP Diterapkan di Jakarta

11 Januari 2023   12:01 Diperbarui: 11 Januari 2023   16:55 1644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tergantung berapa besar tarif ERP dan jam berapa saja ERP itu diterapkan, maka kalau memang nanti akan jadi diterapkan pasti akan mempengaruhi kebiasaan para penglaju di Jakarta. Pertanyaannya apakah selama ini transportasi umum di Jakarta itu kekurangan penumpang sehingga semua orang dipaksa naik transportasi umum? 

Ada baiknya kita lihat jalan-jalan apa saja yang akan dikenakan ERP dan kemudian membuat sebuah simulasi. Misalkan jalan MH Thamrin Sudirman atau Rasuna Said yang banyak perkantoran, tentunya pasti akan dikenakan ERP dan diharapkan orang ke sana menggunakan angkutan umum seperti MRT Trans Jakarta atau LRT nanti kalau sudah beroperasi pada Juni atau Juli 2023.   

Untuk mereka yang selama ini sudah menggunakan transportasi KRL atau Trans Jakarta, mungkin dikira tidak ada pengaruhnya. 

Tetapi karena lokasi stasiun KRL dan LRT juga belum mencakup banyak lokasi, masih banyak yang harus menyambung dengan taksi online atau ojek online. 

Maka bagi biasanya menggunakan sambungan taksi online maka dapat dipastikan akan mengubah kebiasaan ini dan menggunakan ojek online.

Bagi yang penghasilannya sudah lebih cukup, pengenaan tarif ERP berapa saja sebenarnya tidak berpengaruh, kalau jalanan menjadi sepi mereka akan senang, seperti mereka sangat bahagia ketika diterapkan ganjil genap karena pada umumnya sudah siap dengan kendaraan yang digunakan khusus untuk hari ganjil dan genap. 

Kebijakan ini hanya berpengaruh untuk kelas menengah ke bawah yang mungkin punya kendaraan tetapi penghasilan masih diambang batas. Bertambahnya pengeluaran dengan harus membayar ERP mungkin akan mengubah kebiasaan mereka.

Dan solusi yang paling murah adalah menggunakan motor atau kendaraan roda dua. Kendaraan ini merupakan kendaraan yang paling ekonomis. Selama motor juga belum dikenakan ERP atau belum dilarang untuk masuk Jakarta, dapat dipastikan jumlah motor akan bertambah lagi bila ERP dikenakan. 

Sementara itu untuk jalan-jalan yang terkena ERP tetapi termasuk kawasan yang bukan terlalu elite seperti kawasan Salemba Raya, Matraman, atau bahkan Jalan MT Haryono, dampaknya akan cukup banyak terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan tersebut.

Yang jelas tujuan pemerintah untuk menerapkan ERP sudah sangat baik dan harus didukung. Tetapi harus dibarengi dengan memperbanyak dan mempercepat pembangunan transportasi umum harus lebih masif lagi. 

Frekuensi layanan TransJakarta ke berbagai kawasan juga harus diperbanyak. Jangkauan LRT,  MRT dan KRL pun sudah waktunya diperluas dengan membangun banyak jalur dan stasiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun