Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ini yang Akan Terjadi Jika Aturan ERP Diterapkan di Jakarta

11 Januari 2023   12:01 Diperbarui: 11 Januari 2023   16:55 1644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ERP atau Electronic Road Pricing merupakan sebuah kebijakan yang sebenarnya wacananya sudah cukup lama ada di Jakarta. 

Konon sejak tahun 2012 sempat mencuat namun kemudian menghilang tidak tentu rimbanya. Namun pada 2023 ini kebijakan ini tampak kian matang lengkap dengan nama-nama jalan yang akan dikenakan kebijakan ini.

Ada 25 Jalan utama yang mungkin identik dengan jalan yang selama ini berlaku ganjil genap. Bila ERP diterapkan, apakah ganjil genap juga masih diterapkan dan bagaimana teknis pelaksanaan? Apakah di setiap pintu masuk ke jalan tersebut akan dibuat semacam pintu tol untuk mengutip biaya, atau digunakan pintu elektronik yang otomatis memotong pulsa seperti di ERP di Singapura?

Kebijakan ERP di Jakarta memang unik karena sudah ada jalan tol dalam kota dan juga kebijakan ganjil genap sementara cakupan transportasi umum masih amat sangat jauh dari memadai. 

Dengan kehadiran LRT Jabodebek nanti cakupan transportasi umum berbasis rel bertambah di Jakarta dan sekitarnya, tetapi sebenarnya masih amat sangat terlalu sedikit. 

Saat ini banyak di antara kita yang terlalu membanggakan MRT yang ada di Jakarta yang baru ada satu jalur dengan panjang 16 kilometer. Tentu belum dapat dibandingkan dengan MRT di Singapura atau kota besar lainnya seperti Moskwa, London, Paris, New York atau bahkan Shanghai dan Beijing.

Untuk masyarakat, pilihan menggunakan kendaraan pribadi atau umum sebenarnya tergantung banyak faktor. 

Bagi yang tidak punya kendaraan pribadi tentu tidak ada pilihan selain naik kendaraan umum. Namun bagi yang punya tentu bisa memilih dan mengadakan kalkulasi antara biaya, waktu, tuntutan pekerjaan dan juga kenyamanan. 

Bagi yang harus kerja berangkat malam atau pulang jam 2 pagi, pilihan menggunakan kendaraan pribadi mungkin tidak dapat dielakkan.

Menggunakan kendaraan pribadi roda empat memang biasanya lebih mahal karena harus membayar parkir yang mahal, tarif tol dan lain sebagainya. Tetapi pilihan pindah ke kendaraan umum juga belum tentu menyelesaikan masalah. Bisa saja jadi tidak praktis dan tetap mahal karena harus menyambung dengan taksi atau ojek online karena tempat tinggal belum terjangkau transportasi umum. 

Dalam hal itu menggunakan kendaraan pribadi masih menjadi satu-satunya pilihan. Bahkan kalau tidak mampu menggunakan kendaraan roda empat, roda dua merupakan pilihan yang paling ekonomis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun