Kami kemudian  memasuki ruangan yang memamerkan berbagai bangsa yang pernah dan masih tinggal di Sunda Kelapa.  Sebuah gambar dengan judul Senja di Sunda Kelapa atau The Twilight on Sunda Kalapa menyambut dengan gambar orang-orang yang memakai pakaian khas yang mewakili bangsa atau etnis tersebut.Â
Lintasan sejarah Sunda Kelapa hingga Batavia dan Jakarta ada di sini. Dimulai dengan kedatangan bangsa India, Cina, dan Arab, dan dilanjut dengan kedatangan bangsa Eropa seperti Portugis dan Belanda dan kemudian diakhiri dengan kedatangan Bangsa Jepang. Â Ad sedikit kisah mengenai Marcopolo sang penjelajah dari Italia dan juga Ibnu Batuta serta Laksamana Cheng Ho.
Bahkan di tempat ini, kita juga bisa langsung memegang dan merasakan aroma berbagai jenis rempah-rempah yang dulu pernah di simpan di sini. Pala, lada dan cengkih merupakan jenis yang paling mahal dan konon harganya lebih mahal dibandingkan emas. Tidak mengherankan bila kemudian VOC berhasil menjadi perusahaan multinasional paling kaya di dunia pada saat itu.
Di sini juga ada diorama Laksamana Malahayati yang sedang bertarung satu lawan satu melawan Cornelis de Houtman yang konon berhasil dibunuh oleh sang laksamana Wanita pertama di dunia itu.
Perjalanan di lanjut menuju ke gedung sebelah melewati jembatan penghubung yang digunakan dalam film Si Manis Jembatan Ancol. Â Dari sini , kita bisa melihat gedung dan dinding tempat beberapa pot berisi tanaman rempah dipamerkan yang tadi sempat kami lihat. Â Langit yang sedikit muram, deretan lampu dan kerangka mirip Menara Eiffel tampak menjadi komposisi yang menakjubkan.
Di lantai dua gedung sebelah ini, yang dulu semat terbakar dipamerkan benda-benda dan kisah mengenai kebakaran yang menghanguskan Sebagian koleksi dan gedung pada 16 Januari 2018 lalu. Â Ruang Pameran Memorial Museum Bahari. Demikian nama resmi ruangan di lantai dua ini.
Di sini, pengunjung bisa melihat kilasan berita surat kabar, foto-foto terbakarnya museum ini serta berbagai benda yang hangus terbakar dan menjadi saksi betapa dahsyatnya kebakaran tersebut. Â Bahkan dipamerkan juga sebagai kerangka berbentuk huruf Y terbalik yang mirip Menara Eiffel tadi. Juga ada beberapa pintu kayu yang sudah hangus tetapi masih utuh walau sudah terbakar.Â