Sebuah Salinan harian Warta Kota dalam ukuran besar dipamerkan menceritakan peristiwa kebakaran pada pagi hari yang konon dimulai dari percikan lampu neon. Â Diperkirakan karena terjadi hubungan pendek listrik yang kemudian menyebabkan sebagian museum dan koleksinya yang tidak ternilai harganya habis terbakar. Â Kini koleksi yang terbakar tersebut diganti dengan replika dan kemudian dipamerkan kembali setelah museum ini ditutup sekitar dua tahun untuk renovasi.
Malam kian larut. Kami kembali berkumpul di halaman tengah dan berfoto bersama dengan latar belakang deretan jendela alias Jendela Sewu serta dinding dengan hiasan Menara Eiffel yang menjadi ciri khas Museum Bahari. Salah seorang peserta yang konon memiliki indra keenam juga bercerita sempat melihat beberapa penampakan di tempat ini.
Sekitar pukul 9.30 malam, tiba waktunya untuk meninggal stasiun. Saya segera memesan ojek online menuju ke Stasiun Kampung Bandan. Sebuah malam yang sangat berkesan menjelajah Menara Syah Bandar dan Museum Bahari dengan segala kisahnya yang menarik. Suatu pengalaman yang jauh lebih mantap jika dirasakan namun tetap menarik bila diceritakan kembali dalam tulisan ini.
Hidup adalah sebuah perjalanan, nikmati saja kejutan-kejutannya yang nikmat.
Foto-foto: Dokumentasi Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H