Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Kopi Durian bersama Nenek Cantik di Kampung Baduy

20 September 2022   12:16 Diperbarui: 20 September 2022   13:26 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena hari sudah menjelang siang, kami harus melanjutkan perjalanan menuju ke rumah ketiga tempat rombongan Baduy Trip akan dijamu makan siang.   Untuk membeli suvenir dapat dilakukan setelah selesai perjalanan sore nanti.

Di rumah ketiga kami dijamu makan siang dengan lauk ikan mas dan ayam goreng lengkap dengan lalapan, sambal, daun selada, mentimun, tahu dan tempe goreng. Walau sederhana, namun terasa sedap dan nikmat.  Di sini juga dipromosikan kopi duren yang nant bisa dinikamti selesai hikijg ke kampung gajeboh.

Anjang sana ke Kampung Gajeboh yang terletak di perbatasan Baduy Dalam dan Luar memang menjadi tantangan yang menarik buat peserta Badyu Trio kali ini. Diperkirakan lama watu sekali jalan sekitar 90 menit melewati jalan-jalan setapak yang sebenarnya cukup baik dan tidak susah untuk dilalui. 

Namun kondisi jalan yang naik dan turun cukup menguras stamina.  Untuk mempermudah perjalanan, kami bisa membeli tongkat hiking yang dijual oleh anak-anak seharga 5 Ribu.  

Tongkat ini akan menemani sepanjang perjalanan baik mendaki maupun menuruni bukit ang berliku-liku sambil meresapi keindahan panorama alam yang terbentang luas di hadapan.

Sekitar 15 menit berjalan santai, kami melewati deretan bangunan yang merupakan lumbung padi. Setiap keluarga harus minimal memiliki satu lumbung dan makin kaya satu keluarga bisa memiliki banyak lumbung. Demikian penjelasan Mbak Ira Latief. 

Setelah melewati lumbing masih ada beberapa jalanan mendaki yang juga harus dilalui dan akhirnya samai di sebuah perkampungan tempat kami bisa sejenak beristirahat. Ada tempat yang menjual kelapa mudah durian dan berbagai jenis makanan dan juga buah tangan.  

Di sepnajang jalan, kami banyak berjumpa dengan penunjung yang membawa durian sambil dipikul. Mereka rupanya membeli durian ini di Kampung Gajeboh yang menjadi tujuan kami.

Kampung Baduy di bebukitan: Dokpri
Kampung Baduy di bebukitan: Dokpri

Di sekitar pertengahan perjalanan ini, Saya ditemani Pak Jali, lelaki Baduy yang  berusia sekitar 50 tahunan memutuskan untuk kembali ke perkampungan.  

Sementara anggota rombongan Baduy Trip yang lain telah lebih dahulu  melanjutkan perjalanan sampai ke Kampung Gajeboh yang memiliki sebuah jembatan gantung dari bambu yang melintas di sungai.  Jembatan inilah yang menjadi ikon kampung ini di samping pemandangan alamnya yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun