Semangat ini juga tersurat pada sebuah puisi yang ditulis oleh penyair Denmark, Jenn Bagessen pada 1825:
Verwundet liegt er da, doch mu ich heben:
Sein Blick ist sterbend, doch sein Anblick droht;
Ich zweifle nmlich nicht an seinem Leben;
Ich zweifle nur an seinem Tod.
Terluka dia berbaring di sana, tapi Aku harus memapahnya:
Tatapannya sekarat, namun pandangannya mengancam;
Karena aku tidak meragukan hidupnya;
Aku hanya meragukan kematiannya
Puisi ini sangat tepat mengungkap rahasia yang ada pada relief Monumen Lowen Denkmal yang digambarkan untuk mengenang kesetiaan dan keberanian pasukan Garda Swiss yang tetap hidup dan digambarkan oleh seekor singa yang meregang nyawa.
Saya pun dengan perlahan berjalan meninggalkan monumen ini dengan semangat kesetiaan dan dan keberanian yang diajarkan oleh sebuah relief di Luzern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H