Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kesetiaan Hachiko di Aoyama Cemetery

24 Oktober 2016   23:03 Diperbarui: 25 Oktober 2016   08:27 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Saya segera berjalan dan secara kebetulan menemuan makam Toshimichi Okubo. Di depannya ada sebuah prasasti yang menceritakan secara singkat riwayat hidup tokoh yang dilahirkan pada 1830 dan meninggal karena dibunuh  pada 1878.   Okubo mempunyai peran yang cukup penting pada restorasi  Meiji yang membawa Jepang dari ketertutupan menjadi negri yang terbuka dan maju pesat setelah itu.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Berbagai bentuk makam yang cantik , unik dan khas ditemukan di Aoyamma  Reien atau Aoyama Cemetery . Ada yang tampak megah dengan tugu berbentuk Obelisk  yang tinggi. Ada yang berbentuk bulat besar bagaikan gasing. Dan sebagian  besar memang berbentuk tugu kecil yang merupakan model makam-makam Jepang.   

Dari makam Okubo, saya mulain menyusuri satu persatu makam sesuai peta untuk mencari makam Hachiko.Namun setelah cukup  lama mencari, tetap juga  tidak ditemukan.  Seorang wanita berusia  sekitar 40 tahunan terlihat sekitar 10 meter di depan saya sedang berjalan di antara makam. Saya segera mendekatinya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sumimasen”  Where is Hachiko?  Tanya saya sambil menunjukkan foto denah yang ada di gadget. Wanita itu sedikit terkejut, lalu mulai bicara banyak dalam bahasa Jepang yang saya tidak mengerti. Dia hanya bilang bahwa Hachiko ada di Shibuya. Lalu dijelaskan bahwa bukan patung Hachiko yang saya cari melainkan monumen ataupun makamnya yang ada di Aoyama ini,

Sambil berjalan beriringan kami mencari makam Hachiko. Sekitar 10 menit  berlalu, belum juga diketemukan. Akhirnya saya meminta maaf sekaligus ijin untuk melihat  makam-makam di tempat lain. Melalui jalan yang dinaungi pohon-pohon cherry tanpa daun saya menyusuri makam-makam di sini. Maklum musim gugur sudah membayang di akhir Oktober. Tujuan kali ini adalah bagian makam orang asing.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
"In Memoriam, Laid to rest here in the Foreign Section of Aoyama Cemetery are  men and women who came to Japan on the 19th and early 20th Centaurus . Many of them played leading rules  and contributed greatly to the modernization of Japan.  We have erected this monument to commemorate their achievements  and ensure their memory is passed on to posterity”, demikian tertulisn pada sebuah prasasti dalam Bahasa Jepang dan Inggris.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Di sini ada banyak makam dengan nama-nama asing baik dari mereka yang terlbat dalam kegiatan missionaris maupu peran lain dalam sejarah Jepang. Ada yang berbentuk obelisk dan sebagian berhiaskan salib. Namun yang menarik adalah bertenggernya beberapa  ekor burung gagak hitam yang terus  bersuara melambangkan kematian. Suasananya agak  sedikit menyeramkan, apalagi sangat sedikit orang yang lalu lalang di Sabtu  siang tengah hari waktu Tokyo ini.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 Puas menikmati keindahan berbagai bentuk pusara di bagian orang asing saya terus berjalan dan rasa penasaran membawa kaki menuju ke tempat dimana  saya mencari makam Hachiko.  Dari kejauhan , saya melihat wanita yang sama melambaikan tangannya memanggil -manggil.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
“I found Hachiko”, barangkali itulah terjemahan bahasa iInggrisnya ketika dia berteriak senang dalam Bahasa Jepang. Saya setengah berlari mengikutinya menuju ke bagian satu  blok dari tempat yang tadi telah beberapa kali  dilewati. Di sebuah sudut dia menunjukan makam Hachiko .

Bentuknya sederhana. Sebuah tugu kecil bertuliskan gabungan huruf Kanji dan Hiragana lengkap dengan sebuah kuil  kecil ada di sudut makam. Disekitarnya ada beberapa kuntum bunga dan juga boneka anjing kecil.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
“Inu Ha Chi Ko No“, demikian wanita itu membacakan sebagian dari tulisan pada tugu kecil itu. Inu sendiri dalam bahasa Jepang berarti anjing.  Dan wanita itu kemudian bercerita  bahwa Hachiko merupakan anjing jenis Akita yang berasal dari pegunungan  di bagian utara Jepang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun