Mohon tunggu...
taufik sentana
taufik sentana Mohon Tunggu... Guru - Personal Development

Pendidikan, sosial budaya dan Kreativitas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bulan Terbelah di Langit Baghdad

18 Januari 2025   20:06 Diperbarui: 18 Januari 2025   20:09 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yusuf berlari sekencang mungkin, meninggalkan perpustakaan yang sudah berubah menjadi neraka. 

Yusuf mendengar jeritan minta tolong, tangisan anak-anak, dan suara pedang yang membelah daging. Ia bersembunyi di sebuah masjid yang sepi, berharap bisa lolos dari amukan Mongol.

Di dalam masjid, Yusuf bertemu dengan seorang ulama tua. Mereka berdua saling menceritakan pengalaman mengerikan yang mereka alami.

 Ulama itu mengatakan bahwa kehancuran Baghdad adalah balasan atas dosa-dosa pemimpin dan masyarakatnya yang abai dan terlena dengan kesenangan dunia.

Sang ulama  juga menyebutkan tentang potensi kekuatan Islam di Mesir, yang saat itu dipimpin oleh seorang sultan yang kuat.

"Mungkin di Mesirlah kita akan menemukan kembali kejayaan Islam," kata ulama itu dengan nada penuh harap.

Yusuf mengangguk setuju. Ia merasa bahwa ia harus meninggalkan Baghdad dan menuju ke Mesir. Ia ingin mencari tempat agar ia bisa melanjutkan studinya dan berkontribusi bagi kemajuan Islam.

2/

Di sebuah kedai kopi di Kairo, Yusuf dan seorang teman sejawatnya, Ahmad, sedang berdiskusi.

Ahmad: "Tahukah kau, Yusuf, kabar terbaru dari Damaskus? Mereka mengatakan bahwa pasukan Mongol semakin dekat dengan perbatasan Mesir."

Yusuf: "Aku sudah mendengarnya.Ada 10.000 tentara mereka di sebelah barat Efrat. Dipimpin oleh Kitbuqa. Jantungku berdebar setiap kali mendengar kabar tentang pasukan mereka. Namun, aku yakin pasukan Mamluk kita siap menghadapi mereka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun