Pendapat Ibnu Miskawaih itu sependapat dengan Al-Mashudi dalam karyanya Al-Tanbih wal Ishraq, yang menjelaskan teori evolusi dari mineral ke tumbuhan, dari tumbuhan ke binatang, dan seterusnya.
C. Botani
Ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan adalah Botani. Botani mengalami puncak kejayaan di Spanyol. Tidak heran jika Peradaban Islam di Spanyol melahirkan ahli-ahli Botani terkemuka. Berkat ketajaman observasi dan penelitiannya, para ahli mampu menemukan perbedaan jenis tumbuhan seperti pohon palem dan pohon rami. Ketertarikan ini membawa mereka menjelajahi dunia. Mereka berusaha untuk mengeksplorasi, mengamati bahkan menemukan tumbuhan-tumbuhan langka. Kemudian mereka mengklasifikasika tumbuhan tersebut berdasarkan habitat dan proses perkembangbiakannya.
Menurut Howard R. Turner dalam bukunya Science Medieval Islam mengungkapkan bahwa penemuan-penemuan besar para ilmuwan Islam dalam bidang Botani, telah memberi manfaat secara langsung pada ilmu farmasi dan farmakologi. George Sarton mengatakan bahwa perkembangan pertanian dan holtikultura merupakan salah satu warisan paling berharga yang ditemukan umat Islam dalam bidang Botani.
Ilmuwan pertama yang mempelajari tentang tumbuhan adalah Abu Zakaria Yahya dengan kitabnya Al-Filahah. Dalam buku tersebut ditulis 585 jenis tanaman dan teknik budidayanya. Ia juga menulis tentang penyakit tanaman dan cara mengatasinya, jenis-jenis tanah, kesuburan dan cara pemupukannya. Ahli botani yang lainnya adalah Ibnu Al-Baytar. Ia adalah ahli botani dan farmasi. Â Dalam bukunya, menjelaskan terdapat 1400 obat-obat herbal dan 200 tanaman yang saat itu belum dikenal orang. Karya Ibnu Al-Baytar adalah Al-Mughani fi al-Adwiyah al-Mufradah dan Al-Jami fi al-adwiyah al-Mufradah.
Selain Ibnu Al-Baytar juga ada Al-Nabati yang berkelana sepanjang pantai Afrika, Spanyol sampai ke negeri-negeri Arab di Timur tengah. Ia menemukan sejumlah tanaman langka di Laut Merah.
Ilmuwan Botani yang lainnya adalah Al-Ghifiqi yang mampu mengoleksi berbagai macam jenis tumbuhan yang diperoleh dari wilayah Spanyol dan Afrika. Ia membuat catatan akurat yang menggambarkan jenis-jenis tumbuhan yang dikoleksi. Karya Al-Ghifiqi yang fenomenal adalah Al-Adwiyah Al-Mufradah yang memberikan inspirasi kepada Ibnu Baitar untuk mempelajari tumbuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H