Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Isyarat Keberanian dalam Sebuah Pesan

27 Desember 2019   15:48 Diperbarui: 27 Desember 2019   15:52 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Emang Tama gak pernah ngajak ketemu?"

"Pernah, sesekali, tapi mesti pas aku gak bisa karena ada acara. Tapi, ternyata dia pun setengah mati ingin menyapaku karena begitu memahami kebiasaanku."

"Kapan kamu terakhir kali menyapanya?"

"Gak pernah."

"Gimana sih kamu, Laa. Coba sekali-kali kamu yang ngajak. Sesibuk apapun dia pasti akan menyempatkan, pun jika ada sudah ada agenda lain, Tama pasti merelakan waktunya demi kamu. Tidak seperti kamu!"

Layla pun hanya terdiam, memperhatikan , dan menimbang saran sahabatnya ini.

"Aku akan menanti, apa ini hanya rasa bersalahmu atas Tama, atau memang penantianmu, atau sekedar permainanmu seperti biasa, hahaha...."

***

"Mau kemana, Laa? Sendirian?" tanya ibunya melihat Layla sudah nampak feminim.

"Keluar sebentar, bu. Mau ngasih titipannya temen kemarin. Ada yang lupa tidak kebawa."

"Temen, apa temen? Goda Sang Ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun