Batik Sido Mukti
kedudukan yang tinggi[17].
Mari Bertolak Lebih Dalam!
Ada pepatah mengatakan "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya", saya mencoba menciptakan hal yang analog dengan itu sehubungan dengan budaya Indonesia dengan pepatah baru "Bangsa yang otentik adalah bangsa yang bangga dan melestarikan budayanya". Hal ini bukanlah suatu yang muluk dan terlalu idealistis; hal ini justru sebagai premis bagi kita semua untuk berani "bertanggung-jawab" terhadap identitas kebangsaan yang kita miliki dan juga turut bangga atasnya. Batik menjadi salah satu budaya yang sungguh membanggakan kita bukan karena sudah mendunia, tetapi terlebih karena itu menjadi bagian dalam kehidupan bangsa kita secara nyata.
Budaya Batik di Jawa secara khusus dan di Indonesia secara umum telah memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa kebudayaan masyarakat Indonesia amat melekat dalam kehidupan keseharian sejak dahulu kala. Mengetahui bahwa pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia (world heritage) non kebendaan di Abu Dhabi, secara tidak langsung melimpahkan kepada kita suatu tugas bersama untuk melestarikan kebudayaan yang telah ada, bukan hanya melalui pengakuan keberadaannya tapi juga mau untuk mengenali dan menyelaminya lebih dalam. Semoga tulisan sederhana ini semakin melekatkan kecintaan dan kebanggaan kita sebagai bangsa yang satu dan berbudaya. Viva Indonesia!!!
Bahan Acuan:
______________. "batik", Ensiklopedi Indonesia Jilid I (A-Cer). Jakarta: Ichtiar Baru - Van Hoeve, 1980.
______________. "Menoropong ‘Makna Spiritual Batik Jawa'" pada http://www.javabatik.org/ artikel_3.html (diunduh pada 21 Mei 2010, pk. 21.30).
______________. "Motif Batik Indonesia Populer" padahttp://www.gusbud.web.id/2009/10/motif-batik-indonesia.html (diunduh pada 19 Mei 2010, pk. 19.45).
Departemen Pendidikan Nasional. "batik", Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Djumena, Nian S. Batik dan Mitra. Jakarta: Djambatan Anggota IKAPI, 1990.