p) Batik Yogyakarta
Secara khusus, yang akan diuraikan lebih dalam di sini adalah Batik Jawa. Batik Jawa memang tampak menjadi hasil budaya luhur di Indonesia yang sudah jamak dipakai di Indonesia. Selain itu, Batik Jawa merupakan batik yang memiliki kekhasan yang kaya dibandingkan dengan batik lainnya.
4. Pembuatan Batik
Bahan-bahan
Sebelum membuat batik, ada bahan-bahan dasar yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Bahan-bahan dasar pembuatan batik adalah sebagai berikut.
1) Kain Mori
Kain mori adalah kain katun putih yang ditenun secara sederhana. Karena kain ini polos dan berwarna putih, kain ini dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam melukis batik. Setidaknya ada tiga macam kain mori berdasarkan kualitasnya:
a) Mori Primissima[4]. Kain mori ini adalah kain mori yang paling halus dan dapat digunakan untuk membatik kain batik halus. kain batik ini memiliki kualitas yang tertinggi di antara kain mori jenis lainnya.
b) Mori Prima[5]. Kain mori prima adalah kain mori yang mempunyai kualitas nomor dua setelah mori primissima. Kain mori ini digunakan untuk membatik tulis pun cap.
c) Mori Biru[6]. Kain mori ini adalah golongan kain mori yang memiliki kualitas sederhana. Kain ini dapat digunakan untuk membatik kasar dan sedang. Kain ini sebenarnya jarang dipergunakan karena kurang baik kualitasnya dan kurang diminati oleh banyak orang. Kerap digunakan pula sebagai pembungkus jenazah.
2) Malam
Malam (bahasa Jawa) adalah zat padat yang diproduksi secara alami. Karena bentuknya yang seperti lilin, dalam bahasa sehari-hari malam dikenal sebagai lilin. Malam ini digunakan untuk melapisi pola batik pada kain mori (bahan dasar batik) sehingga tidak tembus saat dicelupkan ke dalam pewarna. Malam ini dibuat dengan mencampurkan beberapa bahan seperti gondorukem, damar mata kucing, parafin, microwax, dan kendal[7].
3) Pewarna
Zat warna (pewarna) adalah cairan pewarna yang akan digunakan untuk pencelup kain batik yang sudah dilapisi malam sehingga membuat batik berwarna dan bercorak/bermotif sesuai dengan apa yang diharapkan dalam pola batik yang sudah direncanakan menggunakan lapisan malam tadi. Zat pewarna ada dua, yaitu pewarna alam dan pewarna sintetis. Zat pewarna alam diperoleh dari alam baik dari hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan (akar, batang, daun, buah, kulit, dan bunga). Zat pewarna sintetis berasal dari bahan-bahan kimia.
Peralatan
Selain menggunakan bahan-bahan di atas, ada pula peralatan yang dipakai dalam membuat batik. Beberapa peralatan[8] yang akan dipakai dalam membuat batik, yaitu
a)