Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semangkuk Es Krim untuk Ican

20 Maret 2022   08:21 Diperbarui: 30 Mei 2024   19:20 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi semangkuk es krim, sumber: Dictio.id


"Hai, kamu lupa, ya?" tanya Ihsan disertai tawa.


Alina masih bingung. Mulutnya terbuka dengan dahi berkerut.


"Alina, kamu beneran nggak ngenalin aku? Aku Ican, Na."


"Ican?" Alina masih terlihat bungung. Namun, lima detik kemudian, "Ican!" Aruna berteriak sambil membulatkan matanya.


"Kamu pangling, ya, lihat aku? Makin ganteng, kan?" ujarnya menggoda Alina.


Gadis itu memonyongkan bibirnya membuat Ihsan tertawa lebar melihat reaksi gadis yang terakhir ditemuinya sepuluh tahun lalu itu. Alina sudah banyak berubah, tetapi Ihsan melihat sifat  manja gadis itu belum hilang.


"Eh, sebentar, aku panggil ibu dulu, ya. Kamu duduk dulu."
Bersamaan dengan itu Bik Inah datang sambil membawa minuman dan pisang goreng hangat.


"Silakan, Neng, diminum dulu tehnya,  pumpung masih hangat." Bik Inah mengangsurkan cangkir yang baru saja dituang teh manis hangat.


"Makasih, Bik," ucap Alina sambil tersenyum.


Tak lama Ihsan kembali bersama seorang ibu paruh baya. Melihat kedatangannya, Alina bangkit dari duduk kemudian menghampiri wanita itu. Alina meraih tangan Bu Halimah dan menciumnya takzim. Bu Halimah membalas perlakuan Alina dengan pelukan hangat.


"Wah, Alina sekarang sudah jadi gadis cantik." Bu Halimah tersenyum sambil menarik tangan gadis itu untuk duduk. "Apa kabar ibu dan adik-adikmu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun