Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semangkuk Es Krim untuk Ican

20 Maret 2022   08:21 Diperbarui: 30 Mei 2024   19:20 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Pak Ihsan itu dosen ekonomi. Saya juga nggak ngerti dari mana dia kenal kamu."


Alina sendiri bingung dari mana seorang dosen ekonomi mengenal mahasiswi psikologi dan ada maksud apa ia melunasi uang kuliahnya.


"Kata Pak Ihsan, dia sangat mengenalmu sejak kecil, begitu juga ibunya Pak Ihsan. Supaya nggak bingung, saya kasih nomor ponsel Pak Ihsan aja, ya." Bu Sita mengambil sebuah kartu nama dan menyerahkannya pada gadis itu. "Kamu bisa mengucapkan terima kasih dan mungkin juga akan menjawab rasa penasaranmu."


"Baik, Bu. Terima kasih," ucap Alina. Ia pun segera pamit dan mengucapkan salam.


*


Matahari sudah tidak lagi terik ketika Alina sampai pada sebuah rumah asri berdesain minimalis.  Memasuki pintu pagar, ia disambut suara gemricik air dari kolam ikan di sudut taman depan rumah itu. 

Seorang wanita berusia sekitar 45 tahun yang membukakan pintu pagar tadi berjalan di depan Aruna kemudian mempersilakannya masuk.


"Siapa yang datang, Bik?" Sebuah suara bariton bertanya dari dalam rumah.


"Tamu, cari Den Ihsan katanya."


"Alina!" Seorang lelaki yang muncul dari ruang tengah setengah berteriak memanggilnya.


Alina memandang lelaki tinggi yang berjalan mendekatinya dengan mata menyipit. Jaraknya dengan lelaki tampan itu makin memendek, lalu sang lelaki menghentikan langkahnya sekitar dua meter di hadapan Alina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun