Selanjutnya salah satu pembimbing tahfidz meminta Ramdan yang sudah hafal juz 29 dan 30 untuk membacakan surat Al-Mulk setengahnya saja. Suara Ramdan saat membaca Al-Qur'an terdengar sangat merdu.
Setelah Ramdan selesai, Pak Asep meminta ananda untuk melanjutkan surat Al-Qalam. Ananda terlihat kaget dan saya merasa deg degan, karena semalam ananda hanya menghafal kembali surat-surat yang ada di juz ke-30 saja.
Ternyata ananda mampu membacakan beberapa ayat sampai Pak Asep menyatakan cukup. Saya terharu melihat keberanian ananda dan bisa tampil dengan baik walaupun pada awalnya tidak mau maju ke panggung. Â
Acara dilanjutkan kembali dengan sambutan-sambutan, penyerahan sertifikat kepada 9 siswa terbaik dan ngaji bareng semua peserta kelas 9.
Saat prosesi wisuda tahfidz, ananda beserta siswa lainnya duduk kembali di depan. Kemudian diminta untuk menjemput ibunya masing-masing. Ananda pun turun dan menggandeng tangan saya untuk naik ke panggung.
Ada perasaan haru saat ananda menyematkan mahkota dan sungkem. Orang tua siswa yang lain juga terlihat menangis. Setelah selesai, ananda saya peluk dan terus memberinya semangat agar terus meningkatkan hafalan Al-Qur'annya.
Wasana Kata
Itulah upaya yang dilakukan oleh kami sebagai orang tua utuk membantu ananda agar memiliki rasa kepercayaan diri saat tampil di depan umum.
Saya pernah mengatakan kepada ananda jangan fokus pada kekurangan yang ada pada diri, tetapi kembangkan kelebihan yang dimiliki. Jadikan kelebihan atau potensi diri menjadi hal yang bermanfaat untuk kebaikan pada masa yang akan datang.Â
Saya dan suami sudah menyarankan agar ananda ikut kegiatan pengembangan diri dan organisasi yang ada di sekolah saat melanjutkan di SMA nanti supaya mentalnya terlatih dan kepercayaan dirinya lebih meningkat lagi.Â
Terima kasih telah membaca tulisan ini, salam hangat dan bahagia selalu