Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengunjungi Kampung Karuhun Eco Green Park, Kawasan Wisata Terpadu di Kota Sumedang

29 April 2024   17:16 Diperbarui: 3 Mei 2024   00:06 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai yang airnya jernih (dokpri)

Kawasan Terpadu Antara Wisata Alam, Edukasi dan Budaya

Kampung Karuhun merupakan kawasan wisata yang memiliki konsep kembali ke alam, bertajuk eco green park dengan luas sekitar 1,5 hektar.

Selain menikmati keindahan alamnya, pengunjung juga bisa melihat beberapa satwa di kebun binatang mini dan melihat rumah tradisional karena kawasan ini merupakan perpaduan antara wisata alam, edukasi dan budaya.

Setelah perut terisi, saya mengajak suami dan ananda keliling. Kakak ipar dan keponakan juga ikut bersama kami. Kami turun ke bawah melewati bangunan yang memanjang yang terbuat dari kayu, di sini ada penjual makanan khas sunda, seperti nasi timbel, ikan bakar dan lainnya.

Sungai yang airnya jernih (dokpri)
Sungai yang airnya jernih (dokpri)
Bila makan di tempat tersebut, pemandangannya bisa langsung melihat sungai yang jernih. Ada pengunjung yang sedang bermain di sungai ini. Sayang debitnya airnya sedang kecil, karena di penghujung tahun lalu masih musim kemarau.

Kami melewati sebuah jembatan bambu, dan turun dulu ke sungai. Di tepi ada tumpukan batu yang tersusun rapi, saya dan suami duduk sebentar untuk berfoto dulu

Duduk di tepi sungai (dokpri)
Duduk di tepi sungai (dokpri)
Setelah itu kami masuk ke kawasan etnik Nusantara, di sini terdapat replika rumah adat Papua dan terdapat rumah tradisional berbentuk rumah panggung.

Rumah adat Papua di Kawasan Etnik Nusantara (dokpri)
Rumah adat Papua di Kawasan Etnik Nusantara (dokpri)
Di dekat rumah adat Papua, ada kostum yang bisa disewa seharga Rp. 25.000,00 yang bisa digunakan untuk selfi tetapi pada saat itu tidak ada yang menjaganya.

Berfoto di depan rumah tradisional (dokpri)
Berfoto di depan rumah tradisional (dokpri)
Setelah melewati rumah adat, kami melewati jembatan berwarna merah bata dan menuju kebun binatang mini. Pengunjung tidak perlu bayar lagi tetapi cukup dengan membeli makanan hewan berupa wortel atau kangkung seharga Rp 5.000,00 per ikatnya.

Kawasan kebun binatang mini (dokpri)
Kawasan kebun binatang mini (dokpri)
Hewan yang ada di sini yaitu kelinci, domba yang berada di sebuah bangunan yang ada kincirnya mirip di luar negeri serta rusa. Kami paling lama di sini, seru juga anak-anak memberi makan rusa tetapi pengunjung tidak bisa masuk.

Pengunjung saat memberi makan rusa (dokpri)
Pengunjung saat memberi makan rusa (dokpri)
Di sekitar tempat tersebut banyak spot foto yang cantik, salah satunya adalah perahu kayu. Kalau selfi di situ, pemandangan di belakangnya adalah pohon-pohon yang rimbun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun