Bila bershilaturahmi ke saudara yang berada di luar kota, rasanya tak lengkap bila tak berkunjung ke tempat wisata terdekat yang ada di daerah tersebut.
Seperti yang kami lakukan di bulan Desember 2023 yang lalu, saya dan keluarga besar suami berkunjung ke kampung halaman ayah dan ibu mertua.
Setiap 2 tahun sekali, keluarga suami memiliki program napak tilas ke ke kota Cimahi dan Sumedang. Hal ini dilakukan agar shilaturahmi dengan saudara-saudara sepupu suami tetap terjalin walaupun orang tua sudah tiada.
Beberapa hari sebelum berangkat, suami sudah menghubungi saudara yang ada di sana sehingga mereka berkumpul di satu tempat untuk memudahkan kami saat bershilaturahmi.
Tempat yang pertama dikunjungi yaitu kota Cimahi, merupakan kampung halaman ayah mertua. Sealnjutnya baru ke Sumedang yaitu kampung halaman ibu mertua.
Ada 3 tempat yang kami kunjungi di Sumedang yaitu Tanjung Sari, Regol dan Cipancar. Di Tanjung Sari dan Regol kami hanya sebentar, sedangkan di Cipancar kami menginap.
Malam harinya kami ngobrol-ngobrol dengan mereka, ingin mengunjungi tempat wisata alam terdekat. Ternyata ada, obyek wisatanya bernama Kampung Karuhun. Salah satu fasilitas yang ada di sana yaitu kolam renang, sehingga cocok bagi anak-anak yang ingin basah-basahan.
Mengunjungi Kampung Karuhun Eco Green Park
Pagi-pagi saya dan kakak ipar yang perempuan membantu tuan rumah memasak untuk botram di tempat wisata nanti karena mereka juga mau ikut bersama kami.
Pukul 07.30 kami sudah berangkat, dengan rombongan 5 buah mobil yaitu 3 mobil keluarga besar suami serta 2 mobil lagi adalah tuan rumah dan ada sebagian yang menggunakan sepeda motor.
Karena masih pagi perjalanan sangat lancar, sehingga dalam waktu 15 menit kami sudah sampai di sana. Jalan yang dilalui benyak tanjakan dan belokan, dan jalannya agak sempit.
Kampung Karuhun ini berlokasi di Jalan Pagarbetis Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan, bila dari pusat kota Sumedang jaraknya adalah 7 km ke arah selatan.
Lokasinya berada di tempat yang tidak biasa, yaitu tepat di tikungan jalan di tengah pegunungan dan sekelilingnya masih berupa hutan.
Suami langsung menuju loket penjualan tiket ditemani oleh saudara sepupu, harga tiket untuk anak-anak Rp. 15.000,00 dan dewasa Rp. 25.000,00 di hari biasa sedangkan di akhir pekan untuk anak-anak Rp. 20.000,00 dan dewasa Rp. 30.000,00.
Tetapi karena saudara sepupu merupakan warga sekitar dan kenal dengan penjaga tiketnya, sehingga kami mendapatkan potongan harga Rp. 5000,00 per orang, lumayan karena jumlah rombongan kami kurang lebih ada 30 orang.
Saat kami masuk terlihat banyak pohon besar di sekitarnya, sehingga suasanya betul-betul alami dan udaranya terasa segar. Kami langsung menuju ke kolam renang, dan menempati gazebo yang ada di sekitar kolam untuk menyimpan barang bawaan kami. Tersedia juga beberapa kursi dan meja yang disediakan untuk pengunjung.
Ananda dan dua sepupunya yang laki-laki langsung ganti baju dan turun ke kolam renang. Begitu juga keponakan dari Serang beserta anaknya yang masih berusia 3 tahun.
Pengunjung lain mulai berdatangan, suasana di kolam mulai terlihat ramai. Bila anak-anak ingin jajan, di dekat kolam ada juga penjual minuman dan makanan ringan.
Saya mengamati sekeliling, di atas terlihat penginapan yang bisa disewa oleh pengunjung yang ingin menginap di sini. Karena ternyata pengunjung yang datang banyak juga yang dari luar kota.
Selesai anak-anak berenang, kami membuka bekal makanan dan botram bersama-sama. Selain memakan bekal yang di bawa, sepupu kami ada juga yang membeli ikan nila bakar di tempat ini.
Sambil makan, kami menikmati sajian musik yang berada di panggung. Salah satu sepupu suami, ikut menyumbangkan sebuah lagu.
Kawasan Terpadu Antara Wisata Alam, Edukasi dan Budaya
Kampung Karuhun merupakan kawasan wisata yang memiliki konsep kembali ke alam, bertajuk eco green park dengan luas sekitar 1,5 hektar.
Selain menikmati keindahan alamnya, pengunjung juga bisa melihat beberapa satwa di kebun binatang mini dan melihat rumah tradisional karena kawasan ini merupakan perpaduan antara wisata alam, edukasi dan budaya.
Setelah perut terisi, saya mengajak suami dan ananda keliling. Kakak ipar dan keponakan juga ikut bersama kami. Kami turun ke bawah melewati bangunan yang memanjang yang terbuat dari kayu, di sini ada penjual makanan khas sunda, seperti nasi timbel, ikan bakar dan lainnya.
Bila makan di tempat tersebut, pemandangannya bisa langsung melihat sungai yang jernih. Ada pengunjung yang sedang bermain di sungai ini. Sayang debitnya airnya sedang kecil, karena di penghujung tahun lalu masih musim kemarau.
Kami melewati sebuah jembatan bambu, dan turun dulu ke sungai. Di tepi ada tumpukan batu yang tersusun rapi, saya dan suami duduk sebentar untuk berfoto dulu
Setelah itu kami masuk ke kawasan etnik Nusantara, di sini terdapat replika rumah adat Papua dan terdapat rumah tradisional berbentuk rumah panggung.
Di dekat rumah adat Papua, ada kostum yang bisa disewa seharga Rp. 25.000,00 yang bisa digunakan untuk selfi tetapi pada saat itu tidak ada yang menjaganya.
Setelah melewati rumah adat, kami melewati jembatan berwarna merah bata dan menuju kebun binatang mini. Pengunjung tidak perlu bayar lagi tetapi cukup dengan membeli makanan hewan berupa wortel atau kangkung seharga Rp 5.000,00 per ikatnya.
Hewan yang ada di sini yaitu kelinci, domba yang berada di sebuah bangunan yang ada kincirnya mirip di luar negeri serta rusa. Kami paling lama di sini, seru juga anak-anak memberi makan rusa tetapi pengunjung tidak bisa masuk.
Di sekitar tempat tersebut banyak spot foto yang cantik, salah satunya adalah perahu kayu. Kalau selfi di situ, pemandangan di belakangnya adalah pohon-pohon yang rimbun.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.30, kami kembali ke kolam renang untuk bertemu dengan saudara yang lainnya. Kami langsung pamitan, karena tidak akan mampir lagi ke rumah mereka. Rencananya kami mau ke alun-alun Sumedang dulu, untuk melaksanakan salat dhuhur di Masjid Agung yang ada di sana.
Wasana Kata
Itulah pengalaman kami saat bershilaturahmi dan mengunjungi destinasi wisata alam Kampung Karuhun yang berada di kota Sumedang. Walau sebentar, tetapi kami sangat puas menikmati keindahan alam yang ada di kawasan tersebut.
Pohon-pohon yang rimbun, gemericik air sungai, berenang di kolam yang airnya berasal dari pegunungan, memberi makan hewan, dan melihat rumah adat memberikan pengalaman yang berkesan terutama bagi anak-anak kami.
Kampung Karuhun ini cocok dijadikan sebagai tempat wisata bagi keluarga dan anak-anak sekolah karena ada area terbuka untuk kemping dan kegiatan luar lainnya.
Bagi yang suka berpetualang, disini juga tersedia fasilitas off road menggunakan mobil khusus berkeliling ke kebun teh.
Tempat ini juga cocok dijadikan sebagai tempat pengambilan foto prewedding, karena banyak spot foto yang cantik dengan pemandangan yang alami.Â
Terima kasih telah membaca tulisan ini, salam hangat dan bahagia selalu.
#Tulisan ke-39 di tahun 2024
Cibadak, 29 April 2024
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H