Beliau menemukan beberapa jenis rodentia dan memberikan nama spesiesnya, antara lain tikus (Rattus canus sodyi, Bartles 1937), tikus Kadarsanomys sodyi, tupai terbang Bartels atau Bartels's Flying Squirrels (Hylopetes bartelsii, Chasen 1939). Â
Sayangnya hampir seluruh koleksi dari keluarga Bartels saat ini berada NMNH Leiden Belanda. Untuk koleksi telur dikirim saat terjadi saat terjadi Agresi Militer Belanda ke II pada tahun 1946. Secara keseluruhan semua koleksi dikirim pada tahun 1948 dan kemudian di catat secara resmi di NMNH Leiden pada tahun 1954.
Koleksi keluarga Bertels ini tersimpan dalam beberapa ruangan khusus yang berada dalam 5 lantai yang berbeda di gedung NMNH Leiden, termasuk catatan-catatan milik M.E.G Bartels dan buku-buku karya Dr. Max Bartels.
Jadi di pusat konversi Elang Jawa di kawasan ini pengunjung hanya bisa menemukan informasi yang tersisa yaitu tentang Elang Jawa, sejarah penemuan Elang Jawa dan foto-foto keluarga Bartels yang ditempel di dinding ruangan serta ada patung M.E.G Bartels dan anak sulungnya.
Dijadikan sebagai Pusat Pendidikan
Pada tanggal 27 Mei 2022 yang lalu Kementerian Lingkungan Hidup melalui Balai Besar TNGGP telah meresmikan program sosialisasi Pusat Pendidikan Konservasi Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) yang dihadiri oleh para siswa sekolah dasar dan menengah serta perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Diharapkan keberadaan fasilitas pendidikan ini bisa mendukung upaya pelestarian Elang Jawa sebagai satwa endemik kawasan Gunung Gede Pangrango yang kini jumlahnya tinggal sedikit dan terancam punah.
Saat saya dan suami berada di ruang informasi, terlihat sebuah televisi berukuran besar. Kata Kang Saepul biasanya digunakan untuk memutar film dokumenter tentang Elang Jawa. Karena tidak ada petugas yang berwenang, saya dan suami tidak bisa melihat film tersebut.
Kata kang Saepul ada sekolah yang rutin datang berkunjung ke tempat ini setiap tahun yaitu sekolah alam yang berada di Kecamatan Cisaat.
Jadi bila ada sekolah yang akan membawa siswa datang ke sini harus menghubungi petugas terlebih dahulu sebelumnya, supaya bisa masuk ke ruang informasi dan melihat pemutaran film dokumenter tentang Elang Jawa tersebut.
Kami melihat pengunjung lainnya membawa bekal makanan dari rumah, dan di sana tersedia bangunan untuk tempat duduk. Fasilitas WC dan mushola juga tersedia di sini.