Mohon tunggu...
Tasya Monica Pasaribu
Tasya Monica Pasaribu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Political Science Student University of Indonesia

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Media Sosial terhadap Partisipasi Politik Generasi Muda di Era Kontemporer Studi Kasus: Komparatif Politik di Negara Singapura dan Malaysia

26 Februari 2024   22:52 Diperbarui: 26 Februari 2024   22:58 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, tidak sedikit juga kaum muda yang bersikap apolitis terhadap  kehidupan politik negaranya. Generasi muda sering dianggap sebagai digital native yang terbiasa menggunakan internet dan memiliki minat atau sikap politik yang lebih  kuat karena adanya kemudahan akses, kemudahan penggunaan, anonimitas, dan  persepsi keamanan platform online. Tetapi banyak dari mereka merasa puas dengan  kinerja pemerintah dan tidak ingin berpartisipasi dalm politik karena kebutuhan  materialnya terpenuhi. Mereka tidak tertarik dengan perkembangan politik negara dan  menunjukkan toleransi terhadap banyak kontrol sosial yang mendasar karena pemerintah sudah menyediakan dan memastikan kenyamanan material bagi kaum muda.  

Faktor-Faktor Eksternal di Malaysia 

Partisipasi politik generasi muda di Malaysia juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain,  seperti kehidupan sosial dan pendidikan. Isu-isu sosial-politik yang terjadi di sekitar  mereka, cenderung memotivasi untuk terlibat dalam proses politik. Latar belakang pendidikan juga menjadi faktor lain. Adanya kesadaran politik dan pemahaman tentang proses politik dapat meningkatkan minat dan keterlibatan generasi muda  dalam urusan politik. 

Seperti yang sudah disinggung dalam pembahasan sebelumnya, partisipasi  politik kaum muda di Malaysia mengalamin tren penurunan karena ada faktor hukum  dan regulasi. Meskipun, UU tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan dan  ketertiban, nyatanya dapat memberikan batasan pada konten politik yang diunggah  atau dibagikan melalui media sosial oleh generasi muda. Selain itu, faktor kontrol  informasi yang dimiliki Malaysia juga dapat menghambat partisipasi politik generasi  muda.  

PEMBAHASAN 

Hasil Uji Hipotesis 

Berdasarkan hipotesis yang diajukan peneliti dalam studi komparatif politik untuk  mengkaji lebih lanjut mengenai pengaruh media sosial terhadap partisipasi politik generasi  muda, ditemukan bahwa hipotesis alternatif diterima dan hipotesi null ditolak. Peneliti menemukan bahwa teori partisipasi politik dapat menentukan bagaimana kondisi  partisipasi politik masyarakatnya. Dalam teori tersebut, terdapat faktor-faktor dari  berbagai bidang yang memengaruhi partisipasi politik masyarakatnya. Hal ini juga  ditemukan dalam kondisi partisipasi politik masyarakat khusunya di Singapura dan Malaysia.  

Dari variabel pertama, yaitu kaitan media sosial dengan partisipasi politik generasi  muda, dapat disimpulkan bahwa status negara tidak dapat menentukan dan menjamin  kondisi partisipasi politik. Seperti di Singapura, Singapura adalah negara maju dengan sistem demokrasi parlementer da merupakan negara industri, sebagian besar generasi  muda justru menunjukkan sikap apolitisnya terhadap kondisi politik yang terjadi. Mereka  memanfaatkan media sosial hanya untuk sekadar membaca dan mencari informasi tentang politik tetapi tidak diaktualisasikan secara nyata. Hal ini juga diperkuat dengan hubungan  sosialisasi kaum muda dengan orang disekitarnya, seperti keluarga, kerabat, dan teman.  Kaum muda di Singapura melakukan diskusi hanya terbatas dalam lingkungan di sekitarnya saja tanpa terlibat dalam aktivitas-aktivitas nyata politik.  

Di Malaysia, ruang generasi muda untuk berpartisipasi politik sebenarnya sudah  dibukakan lebar oleh Pemerintah, hal ini terkait dengan amandemen undang-undang yang  membatasi kaum muda untuk berpolitik menjadi dibukakan jalan untuk berpolitik. Pemerintah juga menjamin kebebasan pers terutama untuk menyebarkan informasi informasi seputar politik. Namun, kenyataannya banyak kaum muda yang tidak  memanfaatkan hal tersebut untuk terlibat dalam dunia politik. Mereka masih  menyangsikan kebebasan bermedia sosial dan masih terikat dengan kebiasaan yang lalu  untuk tidak terlalu terikat dalam dunia politik. 

Berdasarkan variabel kedua, yaitu faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi  partisipasi politik generasi muda melalui media sosial. Peneliti menemukan bahwa faktor faktor eksternal ini tidak hanya memengaruhi secara signifikan, tetapi juga dapat menghambat partisipasi politik generasi muda di kedua negara. Di Singapura, pendidikan  merupakan salah satu aspek utama dalam menjamin kehidupan masyarakatnya.  Pendidikan yang berkualitas dan pengetahuan politik yang diperoleh melalui sistem  pendidikan formal dapat memengaruhi partisipasi politik generasi muda di Singapura.  Dengan ketersedian sistem pendidikan yang baik, kebanyakan kaum muda di Singapura  merasa hal tersebut sudah cukup bagi mereka. Mereka merasa kinerja pemerintah sudah  cukup baik dalam menjamin kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini juga yang mendorong  kebanyakan kaum muda di Singapura lebih apolitis dan tidak ingin mencampuri urusan  politik di negaranya. 

Di Malaysia, kurang lebih sama dengan yang terjadi di Singapura. Kaum muda  Malaysia banyak yang kurang memanfaatkan keberadaan media sosial sebagai alat dalam  berpartisipasi politik. Namun, hal ini disertai dengan alasan yang berbeda. Sebagian besar  kaum muda Malaysia masih kurang menggunakan kekuatan mereka dalam berpolitik.  Mereka merasa hukum-hukum dan regulasi yang lama masih menjadi penghambat bagi  mereka dalam berpartisipasi terutama dalam politik.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun