Mohon tunggu...
Tasya Monica Pasaribu
Tasya Monica Pasaribu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Political Science Student University of Indonesia

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Media Sosial terhadap Partisipasi Politik Generasi Muda di Era Kontemporer Studi Kasus: Komparatif Politik di Negara Singapura dan Malaysia

26 Februari 2024   22:52 Diperbarui: 26 Februari 2024   22:58 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan Penelitian 

Bagaimana media sosial dapat mempengaruh partisipasi politik generasi muda di negara  Singapura dan Malaysia? 

Hypothesis Testing 

Untuk melakukan komparatif politik dengan konteks pengaruh media terhadap partisipasi  politik, peneliti mencoba mengkajinya dengan menghubungkan dua variabel yang relevan  dengan topik ini. Adapaun dua variabel tersebut, yaitu kaitan media sosial dengan partisipasi politik generasi muda dari kedua negara dan faktor-faktor lain yang  memengaruhi generasi muda dalam berpartisipasi. Melalui dua variabel tersebut, peneliti  mengajukan hipotesis uji sebagai berikut: 

Hipotesis Null (H0) = Penggunaan media sosial tidak memengaruhi secara  signifikan partisipasi politik generasi muda di Singapura dan Malaysia. 

Hipotesis Alternatif (H1) = Penggunaan media sosial memengaruhi secara  signifikan partisipasi politik generasi muda di Singapura dan Malaysia. 

KERANGKA TEORI 

Conceptual 

Teori Partisipasi Politik 

Menurut Miriam Budiarjo (2008), partisipasi politik adalah bentuk keterlibatan  seseorang atau kelompok orang dalam suatu kegiatan politik yang dapat  memengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah baik secara langsung maupun tidak  langsung yang berpengaruh bagi kehidupan masyarakat suatu negara. Kajian utama  partisipasi politik adalah melihat usaha-usaha untuk memengaruhi alokasi nilai secara  otoritatif untuk masyarakat (the authoritative allocation of values for a society) dalam  bentuk tindakan-tindakan yang bertujuan untuk memengaruhi keputusan-keputusan  pemerintah. Setiap warga negara berhak berpartisipasi dalam kehidupan politik, tetapi  tingkat partisipasi dari setiap orang mungkin berbeda-beda10. Perbedaan ini akan  tergantung pada pengetahuan dan atau kesadaran tentang politik dari setiap warga  masyarakat.  

Bentuk-bentuk partisipasi politik menurut Gabriel A. Almond dalam  Mas'oed dan MacAndrews (1993) dibagi menjadi dua yaitu partisipasi politik secara  konvensional dan partisipasi politik secara non-konvensional. Partisipasi politik  secara konvensional adalah bentuk partisipasi normal dalam demokrasi modern.  Contoh bentuk partisipasi ini, seperti diskusi politik, pembentukan dan penggabungan  organisasi politik, kampanye, pemberian suara, dan lainnya. Partisipasi politik secara  non- konvensional adalah bentuk partisipasi yang ilegal dan disertai kekerasan dan  revolusioner. Contoh bentuk partisipasi ini, seperti demonstrasi, mogok, pengajuan  petisi, konfrontasi, tindak kekerasan politik terhadap harta benda dan manusia, dan  lainnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun