Mohon tunggu...
Anastasya Pratiwi
Anastasya Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Pangan | Penulis | Penerjemah

Anak teknologi pangan yang jatuh cinta pada dunia rasa, sastra, dan bahasa. Instagram: @tasyasays. LinkedIn: Anastasya Pratiwi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran Perempuan di Bidang Teknologi Pangan: Menuju Ketahanan Pangan yang Lebih Baik

8 Maret 2024   07:30 Diperbarui: 8 Maret 2024   18:04 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Health clothes for men and women | illustAC

Edukasi kesetaraan kesempatan bagi perempuan untuk menjadi pemimpin dan penemu di dunia teknologi pangan dengan mengajak masyarakat ikut serta perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) tentang isu ini.

6. Beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat umum

  • Ikut mengampanyekan melalui media sosial pribadi
  • Membicarakan dengan orang yang ditemui
  • Mengonsumsi makanan secara bertanggungjawab (tidak membuang makanan dan hemat penggunaan energi)
  • Menempuh pendidikan dan atau pelatihan berkaitan teknologi pangan
  • Membeli produk dari UMKM dan perusahaan yang dimiliki, dipimpin dan atau mempekerjakan perempuan.

In Factory | illustAC
In Factory | illustAC

5 Tokoh Perempuan di Bidang Teknologi Pangan

Kurangnya representasi perempuan bukan berarti nol prestasi. Banyak perempuan yang telah mengubah cara pandang manusia di bidang peternakan, pertanian, penelitian, produksi, dan mengonsumsi makanan. Berikut beberapa diantaranya:

1. Nunuk Nuraini

Peracik bumbu Indomie yang mengabdi selama 30 tahun. Tidak terhitung jasa beliau bagi masyarakat Indonesia dan dunia, khususnya untuk anak kos yang harus berhemat di akhir bulan, korban bencana, maupun mereka yang sekadar ingin masak mi tanpa repot. 

2. Marie Maynard Daly, PhD 

Perempuan kulit hitam pertama di Amerika Serikat yang meraih gelar PhD. Beliau mempelajari asam nukleat, yang membantu penemuan DNA dan RNA. Penelitiannya yang paling terkenal adalah efek kolesterol pada tubuh manusia. 

3. Temple Grandin, PhD 

Beliau merevolusi metode transportasi ternak ketika menyadari hewan ternak ragu untuk bergerak ke dekat bayangan dan objek asing, juga membantu pembuatan saluran berulir untuk membantu menggiring ternak.

4.  Evangelina Villegas, PhD 

Perempuan pertama yang meraih penghargaan World Food Prize untuk pengembangan protein jagung berkualitas tinggi yang membantu mengurangi risiko gizi buruk di dunia. Quality Protein Maize (QPM) adalah tanaman yang ditemukannya bersama dengan Dr. Surinder Vasal dengan kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan jagung biasa.

5.  Ellen Swallow Richards 

Perempuan pertama yang diterima Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan salah satu ahli kimia pertama di Amerika Serikat. Berkat bukunya yang berjudul Food Materials and Their Adulterations (1885), negara bagian Massachusetts menetapkan perundang-undangan pertama tentang pangan dan obat-obatan (Pure Food and Drug Act).

Beberapa Organisasi dan Komunitas Teknologi Pangan di Indonesia

Health clothes for men and women | illustAC
Health clothes for men and women | illustAC

Kesimpulan

Pemberdayaan perempuan dalam keseluruhan aspek kehidupan adalah satu-satunya cara untuk memastikan ekonomi yang stabil dan sejahtera, serta menjaga lingkungan agar tetap sehat untuk generasi selanjutnya. Pendidikan dan awareness memainkan peran penting dalam inklusivitas dan pemberdayaan perempuan. Melalui inisiatif seperti program mentorship, workshop, dan kampanye advokasi, memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkembang. Perempuan bisa berdaya, menghadapi tantangan, dan mencapai potensinya secara penuh dengan dukungan, sumber daya, dan fasilitas yang memadai.

Masa depan makanan kita berada di tangan perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun