Mohon tunggu...
Tasya Rahma Putri
Tasya Rahma Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potret Orde Baru dalam Puisi Sajak Suara Karya Widji Thukul

21 Desember 2023   20:07 Diperbarui: 22 Desember 2023   19:24 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sesungguhnya suara itu akan menjadi kata

ialah yang mengajari aku bertanya

dan pada akhirnya tidak bisa tidak

engkau harus menjawabnya

apabila engkau tetap bertahan

aku akan memburumu seperti kutukan

Setelah kita membaca puisi tersebut, tergambarkan bahwa Widji Thukul membicarakan tentang kebebasan berbicara, pemberontakan terhadap ketidakadilan, dan pentingnya suara. Hal tersebut terdapat dalam keempat bait dengan situasi bahasa menggunakan aku lirik sebagai pembicara.

Isu pertama mempersoalkan tentang kebebasan berbicara, aku lirik menyuarakan bahwa upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk membuat rakyat bungkam tidak akan mampu menghentikan suara atau pertanyaan dan juga keragu-raguan sang aku lirik terhadap pemerintah pada saat itu. Hal tersebut terdapat pada bait pertama,

"sesungguhnya suara itu tak bisa diredam

mulut bisa dibungkam

namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun