Pembuatan Serbuk Kulit Buah Nanas
Memotong kulit nanas dengan ukuran kurang lebih 1 cm. Kulit nanas yang didapatkan dari penjual buah dilingkungan , dipotong --potong hingga berukuran 1 cm. Potongan --potongan ini di keringkan selama 3 hari dengan cara di jemur di bawah sinar matahari. Potongan yang telah dikeringkan kemudian diblender dan diayak oleh ayakan berukuran 80mesh. Hidrolisa Serbuk nanas seberat 10 gram di larutkan ke dalam 100 ml larutan HCl dengan konsentasi 0,1 M, 0,5 M, 1 M,1 ,5 M, 2 M dan variasi temperatur (30C, 50C, 75C dan 90C )dan kecepatan pengadukan (200 rpm, 300 rpm, 350 rpm dan 450 rpm), kemudian konsentrasi gula diukur setiap 1 menit. Temperatur dan kecepatan digunakan dalam memproduksi larutan gula sebanyak 1 liter berdasarkan hasil optimasi konsentrasi HCL.. Larutan hasil hidrolisa didinginkan dan disaring untuk dilanjutkan pada proses fermentasi.
Mengatur pH hingga 5 pada 200ml larutan gula hasil hidrolisa dengan menggunakan NaOH 4 M dalam Erlenmeyer. Selajutnya menambahkan sebanyak 0,5 gr urea dan 0,6 gr NPK, serta segala butiran alginate yang mengandung yeast (Saccharomyces Cerevisiae) dimasukan kedalam latutan tersebut. Selanjutnya setelah 4 hari menggambil sebanyak 1 ml sampel larutan untuk dianalisa kadar alkoholnya pada berbagai variasi ukuran butir.
Penentuan Kadar Gula dan Etanol
Kadar gula diukur dengan refraktometer glukosa dan kadar etanol diukur dengan menggunakan refaktometer alkohol.Refraktometer diteteskan dengan aquades sebanyak 4 tetes pada bagian prisma untuk mengkalibrasi refraktometer dan diteropong hingga terlihat kadar gula 0Brix. Setelah itu, bagian prisma dibersihkan dari aquades dengan menggunakan tisu hingga kering. Sampel kemudian diteteskan sebanyak 4 tetes pada bagian prisma hingga terlihat kadar gula dalam satuan Brix. Berat gram gula dari 100 gram larutan sama dengan slake Brix dari refractometer yang diukur
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hidrolisis Kulit Nanas
Kulit  nanas  mengandung  glukosa  dan karbohida tyang  cukup  tinggi  yakni13,65  %  dan  17,53%. Kandungan  karbohidarat  dalam  kulit  nanas  terdiri  dari selulosa  sebesar  21,98, 2,34%,  hemiselulosa  sebesar 74,96, 2,55% dan lignin sebesar 2,68 1,54%. Untuk mengubah selulosa dan hemiselulosa   dalam karbohidrat menjadi gula dapat  melakukannya dengan cara meghidrolisa dengan bantuan katalis asam (Mondalet al, 2017). Katalis HCL 0,1M sebagai bantuan dalam proses hidrolisis kulit nanas  berjalan pada waktu 30 detik dapat menghasilkan kadar gula sebesar 9Brix,  dalam  waktu  1 hingga 10  menit  dapat menghasilkan konsentrasi gula yang konstan yakni 10,38Brix, Ketika seluruh hemiselulosa dan amorpus selulosa habis bereaksi dalam air. hal ini dikarenakan seluruh   hemiselulosa  dan amorpous selulos habis  bereaksi  dengan  air. Sehingga membuat  kristalin selulosa  bereaksi  lebih  lambat  terhadap amorpous  selulosa.  Hal  ini ditunjukan  dengan perubahan  konsentrasi  gula pada waktu  10  menit  hingga  90  menit  dari  10,38Brix menjadi  12,18Brix,  sehingga  waktu  optimal  proses hidrolisis  adalah  10  menit.  Hal  yang  serupa  dihasilkan pada  hidrolisis  tepung  kulit  ketela  pohon    dengan menggunakan katalis HCl. HCl  dipilih  sebagai  kalatalis  asam  dikarenakan mudah   terionisasi,   sehingga   lebih   efektifuntuk mengihidrolisis  serbuk  kulit  nanas  menjadi  gula.  Hal yang  menyebabkan  konsentrasi  asam dapat  mempengaruhi  perolehan  gula ialah ketika ion   H+ dari   HCl   membentuk   asam terkonjugasi, menyebabkan  pemebelahan  ikatan  glikosidik  dengan penambahan  molekul  air  dan  melepaskan  gula dan  ion H+.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan