Tapi seiring derasnya arus perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, lima atau sepuluh tahun yang akan datang disrupsi niscaya terjadi. Terlebih lagi jika program tol langit yang digaungkan pemerintah sudah beroperasi maksimal. Seuluruh warga Indonesia akan memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses internet.
Realitas ini tentu menjadikan Generasi Milenial dalam kondisi yang dilematis. Ditengah tuntutan adanya regenerasi petani yang saat ini bebannya ada di pundak mereka, di sisi lain ancaman disrupsi mengancam keberadaan petani di masa yang akan datang.
Menjadi tugas pemerintah, para akademisi, dan pelaku usaha untuk memikirkan dan merumuskan kebijakan sebagai solusi atas persoalan regeneasi petani dan ancaman disrupsi. Pemanfaatan teknologi digital dan bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini semoga bisa dimanfaatkan dalam pembangunan pertanian yang berkelnjutan tanpa harus banyak yang dikorbankan (tasbul).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H