Suatu dini hari, sekitar jam 3.30 pagi, saya mendengar dia merintih dari dalam kamarnya. Suhu tubuhnya tinggi dan merasa agak pusing. Sepertinya masuk angin. Kami pun menyarankan dia untuk istirahat dan tidak masuk sekolah hari itu.Â
Sepulang kantor, kami mendapati dia masih sakit. Ibunya menyarankan dia untuk mau dibekam oleh saya. Nenek, ibu, dan kakaknya yang masih duduk di kelas 9 SMP juga kerap dibekam jika sedang tidak enak badan. Mereka semua sudah merasakan sendiri manfaatnya. Dengan testimoni dari mereka, akhirnya dia menyatakan kesediaanya.
Saya memang sudah biasa mem-bekam. Selain keluarga, teman di kantor, tetangga, aktor Selamet Raharjo pun pernah saya bekam.Â
Sebelum dibekam, saya pijat bagian punggung dan pundaknya menggunakan campuran minyak zaitun dan minyak kayu putih. Hal ini bertujuan agar dia merasa lebih nyaman. Setelah proses bekam selesai kembali saya balurkan minyak kayu putih tanpa dicampur minyak zaitun di bagian punggung, leher, pundak dan lengan atas. Sensasi hangat minyak kayu putih diharapkan menstimuli peredaran darah supaya lebih lancar setelah dibekam. Dan malam itu dia tertidur dengan pulasnya.
Keesokan paginya dia sudah agak pulih dan terlihat lebih segar dari sebelumnya.
Ini adalah momen pertamakali bagi dia merasakan manfaat minyak kayu putih. Oleh karenanya, dia terlihat antusias ketika acara kemah keluarga pada tanggal 31 Desember 2017 s.d. 1 Januari 2018 kami masukan Kayu Putih Aroma dalam list obat-obatan yang harus di bawa. Sensasi hangat dan aromanya yang beda jelas bisa diandalkan untuk mengusir dingin dan stimulan agar tubuh tetap fit.
Semoga kelak ketika dia menjadi bagian dari creative people yang bekerja di industri kreatif akan selalu ingat dengan Kayu Putih Aromapertamanya. Terutama pada momen dimana dia benar-benar membutuhkan stimulan agar dia tetap fokus menghadapi pekerjaan dan tetap bisa menghasilkan ide-ide kreatif.
Dan semoga dia selalu ingat dan merindukan pijatan-pijatan saya. Doa kami selalu menyertaimu anakku. Terima kasih atas kado ulang tahunnya waktu itu.
***
Mereka yang bekerja di industri kreatif dikenal sebagai pekerja keras. Ritme kerja yang selalu dikejar deadline, membuat kerja lembur seolah menjadi sebuah kewajaran. Mengkonsumsi stimulan seperti nikotin dan kafein untuk membuat mata tetap terjaga semalaman akhirnya menjadi kebutuhan. Istilah "Gak ngopi, gak ngeroko, ya gak bisa mikir" seolah menjadi pedoman.
Mengkonsumsi stimulan yang bersifat adiktif seperti nikotin dan kafein tentu tidak baik bagi kesehatan. Pilihannya adalah dengan mengubah gaya hidup dan menerapkan pola hidup sehat.Â