Agar manusia di muka bumi yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasulnya tidak memberhalakan benda buatan manusia sedangkan sang pencipta yang kekal abadi penguasa jagad raya sering kita kesampingkan.Â
Kita bisa menangis saat berada di depan Ka'bah, tapi kita tertawa dan kekenyangan saat tetangga kita kelaparan. Kita dengan gagah berdiri di atas mimbar-mimbar masjid bersuara lantang ada juga yang lembut dan teduh tutur katanya mengajak bertaqwa, beriman kepada Allah, menganyak amar ma'ruf dan nahi munkar, sementara kita semena-mena dengan orang yang berbuat kesalahan, tidak pernah tabayun dan cenderung menjustifikasi dan "nggebyah uyah".
MH Ainun Nadjib mengibaratkan "kita tidak membiarkan anak ayam ciat-ciat tercebur di comberan, tapi justru membiarkan anak manusia ciat-ciat tercebur dalam comberan kehidupan"
Esensi dari ibadah kadang tak sampai di dalam sanu bari kita. Kita masih cenderung bahagia dan bangga berada di dalam keriuhan dan tepuk tangan jama'ah dari pada berada dalam kesunyian "antara aku dan Engkau". Kita masih selalu berkutat pada sabut kelapa "sepet" dari pada menikmati air dan daging kelapanya.
Sesungguhnya covid-19 ini adalah nikmat yang Allah berikan kepada hambanya. Agar kita "berada dalam titik keintiman antara aku dan Engkau" tanpa karena. Ini bukan sekedar virus yang kemudian dijadikan ajang saling menghujat tapi agar saling bermunajat.Â
Allah rindu hamba-Nya menyendiri bersama-Nya tanpa makhluk lain. Allah rindu kita berada dalam kesunyian. Allah rindu saat Kanjeng Nabi berkholwat, agaknya Allah bosan dengan cinta palsu kita. Allah menginginkan ketulusan dan kesungguhan cinta kita kepada-Nya, bukan sekedar cinta yang ramai-ramai kebanyakan.
Allah menghentikan sejenak ibadah di masjid dan di ka'bah, yang keduanya adalah rumah Allah (Baitullah). Gusti Allah ingin kita menghadirkan masjid dan ka'bah di hati kita bukan di pakaian dan harta kita. Sehingga kita  benar-benar mampu menjadi manusia mukmin yang sejati dengan hadirnya masjid dan ka'bah di hati kita masing-masing (qolbu mu'min baitullah). Â
"Tuhan menempatkan diri antara manusia dengan qolbunya" ( QS. AL-ANFAL 8:24 )
Jayapura, 20 Ramadhan 1441 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H