Randi: Baiklah. Tolong, jangan marah-marah ya yank...kalau mungkin saya tidak bisa hubungi sekali seminggu, mungkin sebulan sekali.
Yanti: ok mas. Jikalau mas ada libur, jangan lupa pulang ya mas. Dan ingat rencana pernikahan kita.
Randi: Ok sayang. Yank..., sabtu kan pernikahan adik saya. Kamu ikutan ya, agar mami dan papi lebih dekat samamu. Soalnya mereka sudah kangen samamu. Kan masih sekali ketemu samamu. Kata mami, kamu datang di pesta pernikahan Dimas.
Yanti: Baik mas. Jam berapa kita berangkat ke pesta?
Randi: Saya jemput jam enam pagi ya yank, kan saya juga ikut bantu-bantu pesta pernikahan Dimas.
Yanti: cepat juga ya mas. Hmmmm, tetapi baiklah. Siap komandan, hehehe
Randi: Kamu ya selalu membuat saya gemes.
Yanti: Iya dong, calon isteri...gitu loh.
Randi: Yank sudah malam banget, saya pulang dulu ya. Jangan lupa sabtu jam enam pagi sudah cantik saya jemput.
Yanti: ok mas. Hati-hati di jalan ya mas.
Saat tiba di rumah Yanti, Randi memandangi Yanti dari ujung kepala hingga kaki. Randi kagum dengan kecantikan dan senyum Yanti yang selalu membuatnya semangat setiap hari. Lembut dan rendah hati yang membuat Randi tidak ingin melepaskan Yanti dari sisinya. Inginnya waktu cepat berlalu agar dia segera menikahi Yanti.