Mohon tunggu...
Tarjum Sahmad
Tarjum Sahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Sambil bekerja, menekuni dunia marketing dan jalani hoby menulis.

Suka sekali menulis di blog dan media online. Blog pribadi: Curhatkita.com Blog Kesehatan: Sentradetox.com. Akun Facebook: Tarjum Sahmad. WA: 0896-3661-3462 - Call/SMS: 0823-2066-8173. Menulis buku psikologi, bisnis & novel.

Selanjutnya

Tutup

Money

Seandainya Saya Menjadi CEO Grup Bakrie

18 Juni 2012   03:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:51 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini saya sudah resmi menjadi CEO Grup Bakrie yang baru.

Konsep dan visi saya sederhana, saya ingin Grup Bakrie menjadi perusahaan yang DICINTAI. Dicintai oleh jajaran komisaris, top managemen dan seluruh karyawan dari level atas sampai bawah. Dicintai oleh konsumen dan publik.

Sesederhana itukah? Ya!

Bukankah kesederhanaan itu sesuatu yang dahsyat? Bukankah kesederhanaan itu berarti fokus? Dan itulah inti dari konsep dan visi saya dalam memimpin Grup Bakrie saat ini. Saya terinspirasi oleh Google yang sederhana dan Aple yang fokus.

Saya akan menjadikan “cinta” sebagai karakter dan budaya Grup Bakrie. Mengapa Grup Bakrie harus dicintai?

Ibarat seorang insan yang mencintai kekasihnya. Dia akan mencurahkan pikiran, perasaan, gerak dan langkahnya untuk orang yang dicintainya. Dia akan memperhatikan dan menyayangi orang yang dicintainya dengan sepenuh hati segenap jiwa. Dia akan melakukan yang terbaik untuk orang yang dicintainya.

Begitu pula dengan Grup Bakrie. Saya ingin jajaran komisaris, top managemen, semua karyawan dari level atas sampai bawah, konsumen dan siapa saja yang terkait dengan Grup Bakrie, baik langsung maupun tak langsung, memperlakukan Grup Bakrie seperti layaknya seorang kekasih yang dicintainya.

Pertanyaanya, bagaimana agar Grup Bakrie dicintai?

Yang pertama Grup Bakrie harus dicintai dulu oleh jajaran komisaris, top managemen, karyawan dan semua komponen yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perusahaan. Sehingga karakter dan budaya perusahaan bukan hanya sekedar konsep tapi benar-benar diimplementasikan oleh setiap komponen tersebut.

Jika Grup Bakrie dicintai jajaran komisaris, managemen dan karyawan, kebijakan apa pun yang putuskan, akan dijalankan dengan penuh dedikasi, tanggung jawab dan kesungguhan.

Memang, tak mudah menjadikan sebuah perusahaan dicintai. Tapi bukan tidak mungkin jika semua komponen yang terkait dari level atas sampai bawah bersama-sama mengaplikasikan budaya perusahaan dengan sepenuh hati.

Konsep cinta yang sudah menjadi budaya perusahaan akan terpancar ke luar melalui keputusan, kebijakan, operasional, produk yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Jika konsumen mendapatkan produk yang dihasilkan dari budaya cinta, mereka pun akan mencintai Grup Bakrie dan produk-produk yang dihasilkannya.

Jika Grup Bakrie dicintai konsumen, produk atau jasa apa pun yang diluncurkan akan diterima dengan penuh cinta dan sukacita.

Kaitan antara budaya perusahaan dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)? Berikut penjelasan saya.

Strengths

1339988784508950082
1339988784508950082

Grup Bakrie sebagai salah satu konglomerasi besar milik anak bangsa (pribumi) yang sudah tumbuh dan bekembang selama 70 tahun, memiliki nilai lebih dan kekuatan dahsyat sebagai salah satu pilar bisnis Indonesia. Grup Bakrie bukan lagi sekedar aset keluarga Bakrie dan para pemegang saham, tapi sudah menjadi aset bangsa.

Itulah salah satu kekuatan Grup Bakrie yang harus dijaga dasn terus dikembangkan, agar menjadi salah satu kekuatan bisnis global kebanggaan bangsa Indonesia. Grup Bakrie harus bisa bersaing dan berjaya di kancah bisnis global. Untuk itu disiplin tinggi dan profesionalisme jajaran managemen dan karyawan di semua lini, mutlak sebuah keharusan. Program pelatihan dan pendidikan yang berkesinambungan merupakan salah satu cara meningkatkan profesionalisme. Grup Bakri sebisa mungkin harus menghindari praktik-praktik KKN dalam pemenangan tender proyek-proyek dalam negeri. Karena hal ini justru akan melemahkan daya saing Grup Bakrie dengan kompetitor domestik, apalagi dengan kompetitor asing.

Weaknesses

Kekurangan Grup Bakrie menurut saya, kurang fokus pada bidang-bidang usaha yang memberikan margin keuntungan yang tinggi. Banyak bidang-bidang usaha yang kurang menguntungkan, dalam jangka panjang malah merugikan dan melemahkan perusahaan. Solusinya, saya akan memangkas bidang-bidang usaha yang merugikan tersebut dan lebih fokus pada bidang usaha yang paling menguntungkan.

Salah satu isu negatif yang menurut saya paling kuat saat ini adalah kasus lumpur Lapindo. Grup Bakrie dipersalahkan sebagai penyebab dan pihak yang paling bertanggung jawab. Kasus ini menjadi semakin rumit karena ada pihak lain yang mencoba memperkeruh suasana dan memanfaatkannya untuk mendiskreditkan Grup Bakrie. Saya tak bermaksud mencari kambing hitam, tapi inilah realita yang harus kita hadapi dan atasi.

Ini tanggung jawab Grup Bakrie yang harus segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut dan menjadi bom waktu yang bisa meledak setiap saat. Kita tak bisa membiarkan akumulasi kekecewaan masyarakat korban lumpur lapindo terus menumpuk dan berubah menjadi amarah dan kebencian. Mereka mungkin diam dan pasrah karena posisi mereka saat ini lemah dan tak berdaya. Tapi, pada saatnya mereka punya kekuatan besar yang tak bisa kita abaikan.

Saya akan menyelesaikan kasus ini dengan segera memberikan ganti rugi yang layak dengan kerugian yang diderita masyarakat korban lumpur Lapindo. Tentu saja kita tak akan bisa mengganti kerugian non materi yang mereka alami. Tapi paling tidak, niat baik kita untuk menyelesaikan masalah ini akan sangat mereka hargai. Saya akan segera meninjau ke lokasi dan berkomunikasi dengan mereka.

Opportunities

1339988840235941093
1339988840235941093

Sebenarnya peluang usaha Grup Bakrie masih terbuka lebar terutama di dalam negeri. Diantara divisi bisnis Grup Bakrie yeng meliputi; pertambangan, agribisnis, energi, telekomunikasi, property, metal dan inprastruktur, salah satu yang akan menjadi fokus perhatian saya saat ini adalah teknologi dan telekomunikasi melalui PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), yang akan mensinergikan lini bisnis telekomunikasi, media dan teknologi.

Saya setuju dengan visi BakrieTMT2015 yang diluncurkan Anindya Bakrie, Presiden Direktur PT Bakrie Telecom Tbk, sejak 2011 lalu. Alokasi dana sebesar Rp. 5 Triliun, saya kira cukup memadai untuk mewujudkan visi besar ini.

Yang kedua, fokus pada pengembangan bidang agribisnis terutama untuk kawasan Indonesia Timur. Bidang usaha inilah yang paling banyak menyentuh kalangan masyarakat bawah. Jadi pengembangan usaha bidang ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat kalangan bawah.

Kalangan menengah bawah sebenarya tak ingin diberi ‘ikan’ mereka ingin diberi pancing atau jala agar mereka bisa mencari ‘ikan’ sendiri.

Dengan melibatkan mereka dalam unit-unit usaha agribisnis Grup Bakrie, itu sudah merupakan kontribusi berharga bagi masyarakat di sekitar lokasi bisnis Grup Bkrie.

Dengan melibatkan mereka, konflik antara masyarakat setempat dengan perusahaan--seperti kasus Mesuji--bisa dihindari, karena mereka merasa menjadi bagian dari perusahaan. Maka terjalinlah hubungan yang harmonis, saling pengertian dan saling menguntungkan antara kedua belah pihak.

Threats

Mengenai ancaman saya kira yang perlu diwaspadai ada dua; ancaman dari dalam dan dari luar.

Menurut saya justru ancama dari dalam lebih berbahaya dibanding ancaman dari luar. Kehancuran sebuah perusahaan, sebuah dinasti bahkan sebuah negara, lebih banyak disebabkan karena kebobrokan dan salah urus orang-orang didalamnya ketimbang karena serangan dari luar.

Saya akan menekankan budaya bersih, jujur, penegakan disiplin, tanggung jawab dan kepedulian di jajaran managemen, karyawan dan di setiap komponen perusahaan.

Untuk mengatasi ancaman dari luar--saya lebih suka menyebutnya tantangan--baik dari kompetitor maupun pihak-pihak yang tidak senang dengan kemajuan perusahaan, saya tak akan menggunakan strategi konfrontatif, sebaliknya saya akan menggunakan strategi persuasif dan kemitraan.

Saya akan menjalin kemitraan dengan kompetitor dan pihak-pihak yang bersentuhan dengan bidang usaha perusahaan. Saya juga akan mendekati dan menjalin komunikasi dengan pihak-pihak yang disinyalir tidak senang dengan Grup Bakrie.

Itulah visi, konsep dan strategi yang akan saya jalankan selama saya menjadi CEO Grup Bakrie. Tentu saja semua itu bukan sekedar teori di atas kertas, namun akan saya jalankan dengan sepenuh hati segenap jiwa, karena saya mencintai perusahaan ini.

Karena itu, mulia besok--hari kedua saya sebagai CEO--saya tak akan hanya duduk manis di kursi empuk ini, tapi saya akan langsung terjun ke lapangan untuk melihat kondisi rill perusahaan.

Saya akan berkomunikasi dengan jajaran komisaris, top managemen, karyawan dan konsumen, agar visi, konsep dan strategi yang saya rancang bisa difahami dan dijalankan.

Untuk itu saya mohon do’a dan dukungan semua pihak di Grup Bakrie. Mari kita bersama-sama membangun dan memajukan Grup Bakrie agar menjadi perusahaan yang dicintai, saat ini dan dimasa yang akan datang.

Saya tak ingin banyak bicara, mari kita mulai bekerja!

Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal kecil, dan mulai saat ini juga.

Sekali lagi ini hanya seandainya, seandainya…bukan sesungguhnya :D


Sumber gambar/foto : http://www.bakrietelecom.com/, http://www.bakrie-brothers.com/businessunit/coal, http://www.bakrieland.com/

Sumber artikel : http://www.bisnisrevell.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun