Memang, tak mudah menjadikan sebuah perusahaan dicintai. Tapi bukan tidak mungkin jika semua komponen yang terkait dari level atas sampai bawah bersama-sama mengaplikasikan budaya perusahaan dengan sepenuh hati.
Konsep cinta yang sudah menjadi budaya perusahaan akan terpancar ke luar melalui keputusan, kebijakan, operasional, produk yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Jika konsumen mendapatkan produk yang dihasilkan dari budaya cinta, mereka pun akan mencintai Grup Bakrie dan produk-produk yang dihasilkannya.
Jika Grup Bakrie dicintai konsumen, produk atau jasa apa pun yang diluncurkan akan diterima dengan penuh cinta dan sukacita.
Kaitan antara budaya perusahaan dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)? Berikut penjelasan saya.
Strengths
Grup Bakrie sebagai salah satu konglomerasi besar milik anak bangsa (pribumi) yang sudah tumbuh dan bekembang selama 70 tahun, memiliki nilai lebih dan kekuatan dahsyat sebagai salah satu pilar bisnis Indonesia. Grup Bakrie bukan lagi sekedar aset keluarga Bakrie dan para pemegang saham, tapi sudah menjadi aset bangsa.
Itulah salah satu kekuatan Grup Bakrie yang harus dijaga dasn terus dikembangkan, agar menjadi salah satu kekuatan bisnis global kebanggaan bangsa Indonesia. Grup Bakrie harus bisa bersaing dan berjaya di kancah bisnis global. Untuk itu disiplin tinggi dan profesionalisme jajaran managemen dan karyawan di semua lini, mutlak sebuah keharusan. Program pelatihan dan pendidikan yang berkesinambungan merupakan salah satu cara meningkatkan profesionalisme. Grup Bakri sebisa mungkin harus menghindari praktik-praktik KKN dalam pemenangan tender proyek-proyek dalam negeri. Karena hal ini justru akan melemahkan daya saing Grup Bakrie dengan kompetitor domestik, apalagi dengan kompetitor asing.
Weaknesses
Kekurangan Grup Bakrie menurut saya, kurang fokus pada bidang-bidang usaha yang memberikan margin keuntungan yang tinggi. Banyak bidang-bidang usaha yang kurang menguntungkan, dalam jangka panjang malah merugikan dan melemahkan perusahaan. Solusinya, saya akan memangkas bidang-bidang usaha yang merugikan tersebut dan lebih fokus pada bidang usaha yang paling menguntungkan.
Salah satu isu negatif yang menurut saya paling kuat saat ini adalah kasus lumpur Lapindo. Grup Bakrie dipersalahkan sebagai penyebab dan pihak yang paling bertanggung jawab. Kasus ini menjadi semakin rumit karena ada pihak lain yang mencoba memperkeruh suasana dan memanfaatkannya untuk mendiskreditkan Grup Bakrie. Saya tak bermaksud mencari kambing hitam, tapi inilah realita yang harus kita hadapi dan atasi.