Libur lebaran kemarin, saya dengan istri dan dua putri kami (Vania dan Rahma) berkunjung kembali ke obyek wisata Gunung Tangkuban Perahu (GTP). Ini untuk pertama kalinya saya berkunjung ke GTP dengan anak dan istri. Sedangkan dengan istri, ini kunjungan yang kedua kalinya. Kunjungan pertama kami berdua 13 tahun yang lalu saat kami masih pacaran, seperti yang saya ceritakan di atas. Jadi bagi saya dan istri ini kunjungan nostalgia, mengenang indahnya masa pacaran dulu.
Kami berempat berjalan-jalan menyusuri pinggiran kawah. Tidak banyak yang berudah sejak kunjungan terakhir kami 13 tahun yang lalu. Bedanya, sekarang area parkir di pusat obyek wisata sudah diperluas, pedagang suvenir dan makanan semakin banyak di sepanjang jalan pinggir kawah.
Kami tidak bisa berjalan cepat menyusuri pinggiran kawah, karena si kecil Rahma (4 tahun) kesulitan melewati jalan berbatu yang di beberapa bagian cukup terjal. Namun, Rahma tak mau digendong, dia tampak sangat senang meniti jalanan berbatu itu. Sesekali saya dan kakaknya harus membantu Rahma melewati batu besar yang tak bisa dia naiki.
“Mah, dulu kita duduk berdua di seberang sana, mamah masih ingat nggak?” tanya saya, sambil menunjuk ke arah pinggir kawah di seberang sana. Saya teringat kenangan indah masa pacaran 13 tahun yang lalu.
“Iya, ya, pah dulu kita jalan-jalan sampai ke sana,” Kata istri, sambil tersenyum. Sepertinya dia juga teringat kenangan masa pacaran dulu ketika jalan-jalan dan duduk berdua di pinggiran kawah GTP.
Sekarang, kekasih yang sangat saya cintai itu sudah menjadi ibu dari dua puteri cantik buah hati kami.
Ketika kami sedang asyik menikmati pemandangan di sekitar kawah, Rahma merengek-rengek ingin naik kuda yang banyak lalu-lalang di jalanan. Setelah tawar-menawar dengan sang pemilik kuda, akhirnya Rahma dan Vania naik kuda berdua, jalan-jalan di sekitar kawah. Rahma tampak gembira dan sumringah bisa naik kuda seperti yang biasa dia lihat di Televisi.
Karena hari sudah semakin sore dan cuaca tampak mendung, walaupun belum puas menikmati indahnya panorama kawah GTP, sore itu kami memutuskan untuk pulang.
Jangan hanya membayangkan, silakan berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu. Ajak orang-orang yang anda cintai untuk ikut menikmat keindahan panorama dan suasananya.