Mohon tunggu...
Tarjum Sahmad
Tarjum Sahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Sambil bekerja, menekuni dunia marketing dan jalani hoby menulis.

Suka sekali menulis di blog dan media online. Blog pribadi: Curhatkita.com Blog Kesehatan: Sentradetox.com. Akun Facebook: Tarjum Sahmad. WA: 0896-3661-3462 - Call/SMS: 0823-2066-8173. Menulis buku psikologi, bisnis & novel.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kenangan Indah di Tangkuban Perahu dengan Teman, Kekasih, dan Anak Istri

5 Maret 2012   09:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:29 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya, Epul dan Wawan setuju dengan usul Sunara, kita berempat akan cari tumpangan untuk pulang. Dengan tubuh basah kuyup diguyur hujan, kami memulai petualangan pulang, meninggalkan Gunung Tangkuban Perahu nan indah dan eksotik.

Kami harus berjalan beberapa kilometer dari pusat obyek wisata kawah GTP ke jalan raya. Sesampainya di jalan raya, kami terus berjalan sambil sesekali menyetop truk dan mobil bak terbuka yang lewat. Akhirnya ada juga sopir yang baik hati memberi kami tumpangan.

Kami sampai berganti tiga kali tumpangan untuk sampai di rumah kami masing-masing yang beda desa tapi masih satu kecamatan, kecamatan Purwadadi kabupaten Subang.

Sesampainya di rumah sekitar jam 7 malam, orang tua saya panik, mencari saya kesana-kemari dan menanyakan ke teman-teman sekolah saya yang ikut study tour. Yang kasihan ibu, ketika saya sampai di rumah, dia sedang nangis, khawatir terjadi apa-apa dengan anaknya. Ketika melihat saya datang, ibu langsung memeluk saya sambil menangis haru dan bahagia.

Setelah kejadian itu, saya beberapa kali berkunjung kembali ke GTP dengan teman-teman. Kadang rombongan naik mobil atau menggunakan sepeda motor.

Kenangan Indah dengan Sang Kekasih

Lima tahun kemudian saya kembali berkunjung ke GTP. Kali ini bukan dengan teman sekolah tapi dengan teman istemewa, sang pujaan hati belahan jiwa, kekasih tercinta.

Kami pergi berdua dengan sepeda motor. Asyiknya naik motor berdua sambil menikmati udara sejuk dan pemandangan indah di sepanjang perjalanan. Jarak yang jauh terasa dekat, bahkan terasa terlalu singkat.

Sesampainya di GTP, kami berjalan berdua bergandengan tangan menyusuri pinggiran kawah. Setelah capek menyusuri pinggiran kawah, kami duduk berdua di pinggir kawah, ngobrol dan bercanda sambil menikmati indahnya pemandangan di sekitar kawah. Udara yang dingin terasa hangat karena ada sang kekasih duduk disamping saya. Bau belerang yang menyengat terasa wangi bunga, karna hati saya berbunga-bunga.

Karena kecapaian, sang kekasih merebahkan diri di pangkuan saya. Dia tak peduli dengan pandangan orang-orang lewat dan duduk di sekitar kami berdua. “Dunia serasa milik berdua”, memang bukan sekedar basa-basi, kami benar-benar merasakannya. Ooh...indahnya.

Kenangan Indah dengan Istri dan Dua Putri Kami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun