Mohon tunggu...
Ridha Harwan
Ridha Harwan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Linguistik dan terjemahan, Bandung. https://tarjiem.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Motor Gede Saat 70 Tahun Indonesia Merdeka, Merdeka Punya Siapa?

19 Agustus 2015   21:56 Diperbarui: 19 Agustus 2015   21:56 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Merdeka !!! (foto: Facebook, Michael S Nugraha)"][/caption]

Tadinya saya agak enggan menyampaikan tulisan ini di sini, karena sudah 4 hari berturut-turut ada saja yang membahas hal ini. Kecuali hari ini. Hari ini saya tidak menemukan bahasan soal Motor Gede dan Elanto di Kompasiana. Tapi berhubung malam ini saya melihat informasi indeks berita terpopuler di kompas.com yang berada di samping kanan layar monitor komputer saya ada judul Istana Sebut Tindakan Polisi Kawal Konvoi Moge Langgar Aturan, (dibaca 53,285 kali), sepertinya cerita ini masih cukup menarik.

Pemberitaan mengenai saudara Elanto Wijoyono yang menghadang konvoi Harley Davidson di perempatan Condong Catur, Yogyakarta, mulai ramai di bicarakan di dunia maya beberapa hari sebelum menyambut "hari raya", 70 tahun Indonesia Merdeka. Kalau yang belum tahu, bisa dilihat videonya yang berdurasi 9 menit 40 detik di youtube https://www.youtube.com/watch?v=ufiarLb_co0&feature=youtu.be.

Saya pribadi adalah pengendara sepeda motor bebek. Tiga tahun terakhir ini saya suka jalan jauh (touring) sendirian, Jakarta-Bandung (150-200 km atau sekitar 3-7 jam). Sebelumnya saya suka melewati jalur Jakarta-Purwakarta-Bandung. Lalu beralih ke Jakarta-Jonggol-Bandung. Terakhir-terakhir ini saya lebih suka jalur Jakarta-Puncak-Bandung. Tulisan soal naik motor Bandung-Puncak saya yang baru, salah satunya saya publikasikan di catatan facebook saya pribadi di sini. Tidak jarang saya bertemu rombongan konvoi kendaraan sepeda motor jika saya pergi ke Jakarta atau kembali ke Bandung di hari Sabtu atau Minggu.

Ada sebuah tulisan yang menarik soal motor gede dari langsung dari seorang pengendara motor besar atau motor gede alias moge  (sports bike & harley davidson) itu sendiri (April 2015). Menurut saya tulisannya sangatlah menarik dan cukup cerdas. Diskusinya cukup bagus di awalnya, sayangnya ruang diskusi (thread) itu sudah ditutup saat ini. Saya sendiri hampir terlena dengan argumentasi yang disampaikannya. Saya sadar pada saat ada sanggahan langsung dari komentar lain, yang tidak ditanggapi oleh penulis tersebut. Cukup menarik juga jika membaca beberapa komentar yang lainnya. Saya tampilkan kutipannya di sini.

Karena sudah puluhan bahkan ratusan thread / pembahasan yang membahas mengenai AROGAN & ANGKUH nya pengendara Motor Besar di Jalan Raya. berikut salah satu Quote yang saya dapat dari beberapa forum, tapi maaf saya tidak bisa menampilkan sumber nya, demi menjaga kenyamanan bersama.

1. Opini : Pengendara Moge (Sport Bike & Harley Davidson) Itu arogan, mereka kalo sedang berkonvoi, itu selalu memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, dan seakan ingin mendahului yang lain, mereka AROGAN SEKALI!!!

    Fakta : Para agan yang budiman, kami memiliki 3 hal alasan mengapa kami memacu kendaraan kami lebih cepat daripada kendaraan yang lain.

    1. Kami sangat meminta maaf jika motor yang kami miliki ini SANGAT PANAS, bahkan suhu nya bisa mencapai lebih dari 100 Derajat, kalian bayangkan, jika pada saat terik matahari kami harus memacu kendaraan dengan kecepatan dibawah rata-rata,kami harus menahan hawa panas dari matahari, dan menahan hawa panas dari mesin kami yang merembet pada paha dan kaki kami, itu sangat menyiksa motor bebek / scooter memiliki mesin yang relatif cukup dingin, karena hanya ber cc kecil, dan rata2 kebanyakan hanya memakai 1 engine, kami memiliki 2 bahkan ada yang memiliki 3 silinder, itu sama saja dengan menaruh mesin mobil, pada body yang kecil, dan didekatkan dengan tubuh kami, kami harus mencari angin agar mesin kami bisa dingin dan radiator kami dapat berjalan sebagai mana mestinya, agan pernah naik motor ditengah terik matahari berada di pinggir mobil ? bagaimana hawa yang keluar dari pinggir mobil tersebut ? sangat panas bukan ? ini kami harus menahan hawa tersebut di sebelah kaki kami, itu sangat menyiksa

    2. Kami sangat meminta maaf jika motor yang kami miliki ini memiliki PANJANG yang agak berlebih dibanding motor agan agan, panjang motor kami bisa mencapai 2 meter, agan bisa bayangkan jika rombongan ada 15 motor, dan kami hanya memakai 1 barisan, berapa meter agan harus ada dibelakang kami yang memacu kendaraan sangat pelan ? 15 motor dikali 2 meter = 30 Meter, Jarak antara 1 motor kami dengan motor yang lain 1 meter, jika kami harus memacu pelan, agan harus menunggu dan bertahan 45 meter dari tujuan agan didepan, karena kami memacu dengan pelan

    3. Kami sangat meminta maaf jika motor yang kami miliki ini memiliki BERAT yang berlebih, bahkan ada yang mencapai 800Kg, agan bisa bayangkan jika kami memacu motor kami pelan, dan kami memacu dengan pelan sedikit berhenti dan sedikit berhenti, itu sangat merepotkan, bahkan jika salah satu dari kami ada yang jatuh, kami bisa membuat lalu lintas sangat macet dengan kehadiran kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun