Mohon tunggu...
Tari Uswatun Nisa Siregar
Tari Uswatun Nisa Siregar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKM UIN Sumatera Utara Medan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ibu Kota Nusantara (IKN): Merangkai Masa Depan Indonesia di Jantung Kalimantan Menuju Era Kota Pintar Ramah Lingkungan

1 Januari 2024   16:30 Diperbarui: 2 Januari 2024   21:49 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi maket render istana kepresidenan di IKN


KOMPAS.com -Ibu kota Nusantara, merupakan rencana pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia, terletak di  Kalimantan, tepatnya pada Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Saat ini, progres pembangunan Ibu Kota Nusantara tengah berlangsung, dan pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur direncanakan akan selesai pada tahun 2045. Harapannya, Ibu Kota Nusantara akan menjadi wilayah otoritas yang memiliki keistimewaan dan terpisah dari Provinsi Kalimantan Timur. Proyek ini merupakan salah satu prioritas strategis Pemerintah, dengan nama lengkap Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Latar Belakang Pemindahan Ibu Kota

Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Ibu Kota Baru (IKN) Nusantara akan menjadi model untuk memperlihatkan kemajuan dan transformasi Indonesia di berbagai sektor, termasuk lingkungan, cara kerja, basis ekonomi, dan teknologi. Selain itu, IKN juga diharapkan dapat mempercepat peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan, serta menciptakan tata sosial yang toleran dan menghormati etika publik.

 Pada pertengahan 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke luar Jawa, khususnya di wilayah administrasi Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Perpindahan ini merupakan langkah konkret pemerintah untuk memperbaiki tata kelola wilayah ibu kota, sejalan dengan tujuan negara dalam melindungi bangsa Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan turut serta dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mendukung proses ini, didirikan Otorita Ibu Kota Nusantara sebagai lembaga setingkat kementerian, yang bertanggung jawab atas persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara.

Ia menyebutkan bahwa pembangunan tersebut merupakan hal yang harus dilakukan secara bersama-sama. Sehingga, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh Gubernur yang berpartisipasi. "Ini merupakan bentuk dari Kebinekaan kita, dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun Ibu Kota Nusantara ini," kata Jokowi dalam keterangan pers secara daring dari Titik Nol IKN di Kalimantan, Senin (14/3) pagi.

Jokowi menuturkan bahwa pembangunan IKN merupakan pekerjaan dan cita-cita besar yang bakal segera dimulai oleh pemerintah saat ini. Sehingga, dia meminta agar kolaborasi antara setiap stakeholders terkait dapat terbangun untuk bisa membuat pembangunan IKN berjalan dengan lancar. "Kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI, Polri, swasta, dan seluruh masyarakat dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Negara ini akan sangat membantu agar apa yang kita cita-citakan ini bisa segera terwujud," tambah dia.

Dikutip dari Kompas.com (8/2/2022), IKN merupakan singkatan dari Ibu Kota Negara. Istilah tersebut digunakan karena lebih singkat dan mudah untuk disebutkan. Istilah IKN pun telah banyak digunakan dalam pembasan ibu kota negara yang baru, mulai dari perencanaan, eksekusi pembangunan, hingga Rancangan Undang-Undangan Ibu Kota Negara (RUU IKN) sebagai payung hukum pembangunan IKN.

Adapun prosesi tersebut, kata Jokowi, diikuti 34 gubernur dari seluruh provinsi di seluruh Indonesia. Selain itu, ada 15 tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur yang turut hadir.Ia mengatakan bahwa nantinya tanah dan air yang dibawa oleh para Gubernur dari seluruh Indonesia itu akan disatukan ke tempat yang jadi lokasi IKN baru. "Mudah-mudahan tetap berdoa, semoga hidayah dan barokah dari Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran kita dalam membangun ibu kota Nusantara ini," tandas dia.

Kemudian, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa secara resmi mengumumkan nama baru untuk Ibu Kota Negara, yaitu Nusantara, yang berlokasi di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Keputusan pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan diambil karena beberapa alasan. Pertama, urgensi pemindahan IKN terkait dengan tantangan masa depan sesuai dengan Visi Indonesia 2045, yang menuntut adanya Indonesia Maju. Kedua, pemindahan IKN diharapkan dapat menciptakan pusat-pusat yang lebih merata dan menghadapi perkembangan ekonomi dan penduduk di masa depan. Presiden Joko Widodo juga menekankan lokasi strategis, kedekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, serta ketersediaan lahan dan infrastruktur yang relatif lengkap sebagai alasan pemilihan lokasi di Kalimantan Timur.

Selain itu, pemindahan IKN juga diharapkan dapat memperkuat karakter bangsa dan mendorong pembangunan yang lebih merata di berbagai wilayah. Keputusan ini telah disahkan melalui RUU tentang IKN dan diharapkan dapat memberikan manfaat lebih besar bagi bangsa Indonesia. Beberapa faktor mendorong kebutuhan pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan. Salah satunya adalah untuk menemukan posisi sentral Indonesia sebagai negara kepulauan, sehingga pemindahan IKN diharapkan dapat menciptakan pusat-pusat yang lebih merata dan menghadapi perkembangan ekonomi dan penduduk di masa depan.

Pemindahan IKN juga dilakukan untuk pemerataan dan keadilan, mengingat sebagian besar aktivitas ekonomi dan populasi terpusat di Pulau Jawa, sementara Indonesia memiliki 17.000 pulau. Lokasi strategis, kedekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, ketersediaan lahan, dan infrastruktur yang relatif lengkap juga menjadi pertimbangan penting. Selain itu, kondisi objektif Jakarta yang tidak cocok lagi sebagai IKN, seperti kepadatan penduduk, kemacetan, dan masalah lingkungan, juga menjadi faktor penting dalam pemindahan IKN. 

Pemilihan Nusantara di Kalimantan Timur

Nusantara di Kalimantan Timur dipilih sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia karena beberapa faktor penting. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Nusantara di Kalimantan Timur menjadi ibu kota baru:

  • Lokasi strategis: Nusantara terletak di tengah-tengah Indonesia, yang memungkinkan memperoleh manfaat dari posisi sentral yang ideal.
  • Koordinasi dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang: Nusantara akan menggantikan Jakarta sebagai ibu kota, dan pemindahan ini diharapkan dapat menciptakan pusat-pusat yang lebih merata dan menghadapi perkembangan ekonomi dan penduduk di masa depan.
  • Infrastruktur yang relatif lengkap: Nusantara memiliki infrastruktur yang cukup untuk mendukung pembangunan ibu kota baru, termasuk Istana Negara, Gedung MPR/DPR, dan perumahan di area utama IKN.
  • Persediaan lahan yang dikuasai pemerintah: Pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan mencapai biaya total kebutuhannya mencapai Rp466 triliun, dari mana 19% akan diterima dari APBN.
  • Pemkuat karakter bangsa: Pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan akan memperkuat karakter bangsa dan mendorong pembangunan yang lebih merata di berbagai wilayah.

Pemindahan ibu kota ke Nusantara di Kalimantan Timur merupakan bagian dari Visi Indonesia 2045 dan diharapkan menciptakan pusat-pusat yang lebih merata dan menghadapi perkembangan ekonomi dan penduduk di masa depan.

Dikutib dari sekretariat kabinet Republik Indonesia Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep pembangunan Indonesiasentris. Melalui pembangunan IKN, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi nantinya tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa. Hal ini disampaikan Presiden dalam sambutannya pada kegiatan Ibu Kota Nusantara Sejarah Baru Peradaban Baru di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (18/10/2022).

"Indonesia perlu keadilan ekonomi, sekali lagi ada 17 ribu pulau, bukan hanya satu pulau. Perlu kesetaraan pembangunan, perlu pemerataan pembangunan. Ini yang ingin kita hadirkan yaitu dengan membangun Ibu Kota Nusantara," ucap Presiden.

Presiden menuturkan, Nusantara dibangun dengan konsep kota pintar masa depan berbasis alam dengan 70 persen area di IKN merupakan area hijau. Lahan yang digunakan dalam pembangunan IKN saat ini, kata Presiden, merupakan hutan produksi monokultur dengan satu jenis pohon yaitu pohon eukaliptus yang ditebang setiap enam sampai tujuh tahun sekali.

"Itu hutan produksi yang setiap enam tahun, tujuh tahun ditebang. Ini yang kita ingin kembalikan. Justru nantinya (kita) ingin jadi hutan heterogen dengan pohon asli dan endemik dari Kalimantan, sehingga kita harapkan nanti menjadi hutan hujan tropis lagi, tropical rain forest lagi di Kalimantan," lanjutnya.

Langkah pertama untuk mewujudkan hal tersebut yaitu pemerintah menyiapkan pusat persemaian yang telah dibangun pada bulan Juni lalu. Presiden berharap persemaian dengan luas lahan 15 hektare tersebut akan mampu menghijaukan kembali Kalimantan dengan penanaman berbagai jenis bibit tanaman.

"Luas lahan persemaian ada kurang lebih 15 hektare dengan embung 7 hektare. Kita harapkan selesai nanti di awal tahun yang kapasitas bibitnya setiap tahun bisa menghasilkan kira-kira 15 juta bibit per tahun," tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menjelaskan bahwa sumber energi di IKN nantinya berasal dari energi terbarukan atau renewable energy. Termasuk dalam hal transportasi, Kepala Negara menyebut pemerintah akan mengembangkan teknologi kendaraan otonom berbasis listrik atau autonomous vehicle (AV).

"Kemudian 80 persen transportasinya adalah transportasi umum, autonomous vehicle, tanpa awak dan tanpa supir. Jadi yang kita hargai di sana adalah pejalan kaki, yang kita hargai di sana adalah orang yang senang naik sepeda. Ten minutes city, jarak tempuh kemana-mana itu adalah ada dalam 10 menit," kata Presiden.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan bahwa budaya kerja yang akan dibangun di IKN nantinya adalah budaya kerja produktif. Budaya tersebut, kata Presiden, dapat diwujudkan dengan didukung tata kelola dan manajemen yang baik, serta implementasi teknologi yang mumpuni.

"Smart living, smart city, layanan masyarakat lewat aplikasi, akta lahir, akta nikah lewat handphone, paperless. Ini yang ingin kita bangun," tandasnya.

 Nusantara, yang terletak di Kalimantan Timur, memiliki beberapa keunggulan geografis dan strategis yang membuatnya menjadi daerah yang strategis dan potensial untuk menjadi ibu kota negara. Berikut adalah beberapa keunggulan tersebut:

  • Posisi geografis strategis: Nusantara terletak di tengah-tengah Indonesia, yang memudahkan akses ke berbagai negara dan daerah di Asia-Pacifik, seperti China, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat.
  • Jalur perdagangan internasional: Letak geografis Nusantara membuatnya menjadi daerah yang strategis untuk perdagangan internasional, terutama dalam jalur lintas perdagangan antara Asia dan Australia.
  • Poros maritim dunia: Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi poros maritim dunia, yang akan memperdayakan ekonomi negara dan mengatasi wilayah perkotaan yang sudah berkembang.
  • Koordinasi dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang: Pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan akan menciptakan pusat-pusat yang lebih merata dan menghadapi perkembangan ekonomi dan penduduk di masa depan.
  • Keselarasan budaya:  Posisi strategis Nusantara memungkinkan Indonesia untuk memperkuat karakter bangsa dan mendorong pembangunan yang lebih merata di berbagai wilayah.

Dalam totalnya, keunggulan geografis dan strategis Nusantara membuatnya menjadi daerah yang strategis untuk pembangunan ekonomi, perkembangan infrastruktur, dan kebijakan internasional di masa depan. 

Dampak Lingkungan yang Terjadi

Pemerintah Indonesia telah menyadari bahwa pembangunan ibu kota baru di Nusantara akan berdampak pada lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan beberapa upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di Nusantara. Beberapa upaya tersebut antara lain. Pemerintah telah menetapkan rencana tata ruang yang memperhatikan aspek lingkungan, termasuk pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan penghijauan. Kemudian, Pemerintah akan membangun sistem pengelolaan limbah yang modern dan ramah lingkungan untuk mengurangi dampak limbah terhadap lingkungan, melakukan penghijauan di sekitar Nusantara untuk mengurangi dampak pembukaan lahan.

Pemerintah juga akan melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan untuk mengurangi dampak kebakaran terhadap lingkungan, dan mengembangkan energi terbarukan untuk mengurangi dampak penggunaan bahan bakar fosil terhadap lingkungan. Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan pembangunan ibu kota baru di Nusantara dapat dilakukan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan.

 

Infrastruktur dan Pengembangan IKN

Pembangunan infrastruktur di Nusantara menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah telah menetapkan rencana tata ruang yang memperhatikan aspek lingkungan, termasuk pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan penghijauan. Selain itu, pemerintah juga akan membangun sistem pengelolaan limbah yang modern dan ramah lingkungan, melakukan penghijauan di sekitar Nusantara, dan melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Pembangunan infrastruktur yang baik dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur yang memadai dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah, mempercepat distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan produktivitas dan daya saing industri. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti akses ke layanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur di Nusantara diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Pemindahan ibu kota negara ke Nusantara di Kalimantan Timur akan berdampak besar bagi masyarakat lokal. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain: Akan meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus PDRB lokal, akan membawa perubahan besar dalam struktur masyarakat dan cara hidup, serta aspek sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.

Kemudian terjadi pembangunan infrastruktur dan peningkatan ekonomi yang diharapkan terjadi akibat pemindahan ibu kota dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal. Pembangunan Ibu Kota Negara di Nusantara diharapkan akan memperhatikan aspek lingkungan, seperti pengelolaan limbah, penghijauan, dan pengendalian kebakaran hutan, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas lingkungan.

Pemerintah telah menetapkan berbagai upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan meminimalisir dampak negatif pemindahan ibu kota terhadap masyarakat lokal, termasuk melalui perencanaan tata ruang, pengelolaan limbah, penghijauan, dan pengendalian kebakaran hutan. Dengan implementasi yang tepat, diharapkan pemindahan ibu kota dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal, termasuk peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup.

 

Dampak Sosial dan Ekonomi

Dampak ekonomi proyek pembangunan infrastruktur di Nusantara akan terdapat diantisipasi dengan beberapa langkah. Berikut adalah beberapa cara yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif proyek tersebut, yaitu deangan meningkatkan penggunaan barang dan jasa yang bukan barang-barang (non-BCG) dapat membantu mengurangi dampak negatif proyek pembangunan infrastruktur. Hal ini akan memperwukungi sektor lain yang mungkin sebelumnya tidak diperhatikan dan menciptakan peluang pekerjaan baru.

Menggunakan sumber daya alam dengan efisien dan meminimalkan pemborosan dapat membantu mengurangi dampak ekonomi yang buruk proyek pembangunan infrastruktur. Hal ini akan meminimalkan penggunaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dan memantau penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Mengurangi pencemaran lingkungan, pencemaran lingkungan yang terjadi tanpa disadari akan menimbulkan ketidakseimbangan lingkungan atau ekosistem yang ada. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi pencemaran lingkungan selama proyek pembangunan infrastruktur. Melakukan pengawasan lingkungan, melakukan pengawasan lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif proyek pembangunan infrastruktur.

Hal ini melibatkan penelitian dan pengendalian dampak lingkungan, serta pengembangan kebijakan yang ramah lingkungan. Terakhir dengan cara meningkatkan kualitas proyek, meningkatkan kualitas proyek pembangunan infrastruktur dapat membantu mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi. Hal ini melibatkan pengembangan proyek dengan mempertimbangkan dampak lingkungan, menggunakan teknologi ramah lingkungan, dan melakukan pengawasan lingkungan selama proyek. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, dampak ekonomi proyek pembangunan infrastruktur di Nusantara dapat diantisipasi dan membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat lokal.

Keragaman Budaya dan Identitas Nusantara

Nusantara, sebagai ibu kota negara di Kalimantan Timur, mencerminkan keragaman budaya Indonesia dengan menjadi bagian dari kesatuan yang mencakup berbagai wujud kekayaan bangsa, kreativitas, dan kemandirian bangsa Indonesia. Seperti Rumah adat yang di tampilkan di Nusantara yang kemudian mencerminkan kebudayaan lokal dan tradisional.

Upacara adat di Nusantara juga mencakup berbagai kegiatan seperti pernikahan, upacara kematian, dan upacara keagamaan. Di Nusantara, dapat ditemukan berbagai jenis pakaian tradisional yang mencerminkan kebudayaan lokal, seperti pakaian adat Betawi, pakaian adat Jawa, dan pakaian adat King Baba dan King Bibinge dari Kalimatan Barat

Selain itu, Nusantara menjadi tempat yang menampilkan berbagai tarian adat yang mencerminkan kebudayaan lokal, seperti Tari Gunungsari Tengger, Bromo, dan Tari Menang Kayu. Kulinar di Nusantara pun mencakup berbagai jenis makanan yang menjadi produk budaya berwujud, seperti kuliner Sumatera Selatan, kerak telor dari Jakarta, nasi lengko khas Cirebon, nasi gudeg khas Yogyakarta, rujak cingur dari Jawa Timur, ayam betutu dari Bali, ayam taliwang dari NTB, papeda dari Maluku, dan Papua

Dengan menjadi ibu kota negara, Nusantara diharapkan akan dapat mencerminkan keragaman budaya Indonesia secara lebih mendalam dan menjadi bagian dari kesatuan yang mencakup berbagai wujud kekayaan bangsa, kreativitas, dan kemandirian bangsa Indonesia

Tentu saja, Pelestarian identitas budaya di Nusantara, sebagai ibu kota negara di Kalimantan Timur, merupakan upaya penting dalam memperkuat identitas nasional. Beberapa langkah yang diambil untuk memastikan pelestarian identitas budaya seperti:

  • Mengikuti Kegiatan Kebudayaan : Masyarakat di Nusantara diharapkan dapat mengikuti kegiatan kebudayaan untuk menambah pemahaman mengenai kebudayaan itu sendiri.
  • Mempromosikan Budaya : Upaya mempromosikan budaya lokal juga termasuk dalam pelestarian budaya, yang menandakan rasa bangga terhadap budaya lokal sebagai identitas nasional.
  • Mengajarkan Kebudayaan pada Generasi Penerus : Penting untuk mengajarkan kebudayaan pada generasi penerus agar kebudayaan tidak musnah dan tetap terjaga.
  • Mencintai Budaya Sendiri : Masyarakat di Nusantara juga diharapkan untuk mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain
  • Menghindari Sikap Primordialisme dan Etnosentrisme : Penting untuk menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme dalam mempertahankan keberagaman budaya di Nusantara.

Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, diharapkan pelestarian identitas budaya di Nusantara dapat terus terjaga dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas nasional Indonesia. Partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait pemindahan ibu kota ke Nusantara, Kalimantan Timur, jugah merupakan point hal yang penting.

Keterlibatan Masyarakat dan Partisipasi Publik

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) secara mandiri. Oleh karena itu, Presiden mengajak semua pihak untuk ikut serta mendukung pembangunan IKN.

"Pemerintah tidak bisa sendiri, butuh peran semua dari kita, butuh kontribusi semua dari kita, termasuk utamanya para pengusaha, para investor, para CEO, dan Bapak Ibu semuanya yang hadir di sini," ucap Presiden dalam sambutannya pada acara Kompas 100 CEO Forum yang digelar di kawasan IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis, 2 November 2023.

Presiden Jokowi pun menyinggung sistem manajemen dan tata kelola Guyana, salah satu negara di Amerika Selatan yang berhasil menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Presiden menyebut, peningkatan perekonomian Guyana dihasilkan dari kolaborasi antara pemerintah dengan sektor swasta.

"Digarap oleh swasta bukan oleh BUMN tetapi difasilitasi, diatur oleh pemerintah. Itu yang benar," tutur Presiden.

"Di sini itu juga kadang-kadang swasta pengin mengatur--yang tertawa itu sudah pasti sudah pernah mengatur. Enggak, yang benar itu silakan garap swasta, tapi pemerintah memfasilitasi dan mengatur," lanjutnya.

Kepala Negara menuturkan bahwa total anggaran pembangunan IKN mencapai USD33 miliar sehingga tidak mungkin ditanggung oleh pemerintah sendiri. Oleh sebab itu, Presiden pun menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta. "Kemarin kita rancang 20 persen itu dari anggaran APBN yang 80 persen itu dari PPP atau private sector," ujar Kepala Negara.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan, hingga saat ini banyak investor asing yang tertarik untuk berinvestasi di kawasan IKN. Namun, Presiden menyebut bahwa saat ini pemerintah memprioritaskan investor dalam negeri.

"Misalnya dari Singapura kemarin 130 investor datang melihat Nusantara. Banyak yang berminat, yang sudah letter of interest berapa total? 320. Banyak, tapi kita berikan terlebih dahulu kepada investor-investor dalam negeri," ujar Kepala Negara.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dan Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik.

Upaya untuk memastikan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan terkait pemindahan ibu kota ke Nusantara di Kalimantan Timur telah dilakukan dengan membuka forum diskusi masyarakat di nusantara, yang diharapkan dapat mengikuti forum diskusi dalam rangka untuk mengambil keputusan yang melibatkan partisipasi publik.

Kemudian dilaksanakannya promosi partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan juga termasuk dalam pelestarian budaya, yang menandakan rasa bangga terhadap budaya lokal sebagai identitas nasional. Lalu mengajarkan kebudayaan pada generasi penerus yang sangat penting untuk mengajarkan kebudayaan pada generasi penerus agar kebudayaan tidak musnah dan tetap terjaga.

Masyarakat di Nusantara juga diharapkan untuk mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain, terakhir menghindari Sikap Primordialisme dan Etnosentrisme dalam mempertahankan keberagaman budaya di Nusantara. Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, diharapkan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan terkait pemindahan ibu kota dapat terjaga dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas nasional Indonesia.

Tantangan dan Hambatan

Dalam pemindahan ibu kota ke Nusantara, Kalimantan Timur ini juga pasti mempunyai tantangan terbesar yang dihadapi, antara lain seperti dampak lingkungan, sebab pembangunan Ibu Kota Negara di Nusantara akan memiliki dampak besar terhadap lingkungan, termasuk penutupan lahan di lokasi pembangunan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk memperhatikan aspek lingkungan dan meminimalkan dampak negatifnya.

Perubahan Sosial dan Budaya Ibu Kota Negara juga akan berdampak besar bagi struktur masyarakat, cara hidup, serta aspek sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Hal ini memerlukan perhatian khusus dalam memastikan keberlanjutan identitas budaya dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Tantangan lainnya adalah terkait dengan infrastruktur dan akses, termasuk akses jalur darat intra-IKN Nusantara, akses jalan untuk kebutuhan barang dan material pada proses konstruksi, serta pengembangan kawasan industri di sekitar IKN. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang untuk memastikan kelancaran proses pembangunan dan akses yang memadai.

Adanya tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya yang komprehensif dan terencana dengan baik untuk memastikan bahwa pemindahan ibu kota ke Nusantara dapat dilakukan dengan sukses dan memberikan manfaat yang berkelanjutan.

Dan Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pemindahan ibu kota ke Nusantara, Kalimantan Timur. Beberapa upaya tersebut antara lain: Pemerintah telah menetapkan rencana tata ruang yang memperhatikan aspek lingkungan, termasuk pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan penghijauan.

Pemerintah telah memastikan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan terkait pemindahan ibu kota, seperti melalui forum diskusi dan promosi partisipasi masyarakat.Pemerintah pun telah menetapkan upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di Nusantara, seperti pengelolaan limbah, penghijauan, dan pengendalian kebakaran hutan.

Tidak tanggung -- tanggung, pemerintah telah memperhatikan pembangunan infrastruktur yang memadai, termasuk akses jalur darat intra-IKN Nusantara, akses jalan untuk kebutuhan barang dan material pada proses konstruksi, serta pengembangan kawasan industri di sekitar IKN. Untuk itu diharapkan dengan pengambilan langkah-langkah tersebut, pemerintah dapat mengatasi hambatan-hambatan dalam pemindahan ibu kota ke Nusantara dan memastikan kelancaran proses pembangunan serta keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

 

Perbandingan dengan Ibu Kota Lama

Terdapat beberapa perbedaan utama antara Nusantara sebagai ibu kota baru Indonesia dan ibu kota sebelumnya, Jakarta, antara lain adalah Lokasi Geografis Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur, sementara Jakarta terletak di Pulau Jawa. Ini merupakan perbedaan fisik yang signifikan, karena Nusantara akan menjadi ibu kota pertama Indonesia yang berada di luar Pulau Jawa. Dampak Lingkungan pembangunan Ibu Kota Negara di Nusantara akan memiliki dampak besar terhadap lingkungan, termasuk penutupan lahan di lokasi pembangunan. Sementara itu, Jakarta telah mengalami masalah serius terkait kerusakan lingkungan, seperti penurunan permukaan tanah dan banjir akibat eksploitasi air tanah dan kurangnya ruang terbuka hijau.

Pembangunan Infrastruktur Nusantara akan membutuhkan pembangunan infrastruktur yang besar, termasuk jaringan transportasi, perumahan, dan fasilitas umum lainnya. Jakarta, sebagai ibu kota sebelumnya, telah mengalami kemacetan lalu lintas dan kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga pembangunan infrastruktur di Nusantara akan menjadi fokus utama untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dengan perbedaan-perbedaan tersebut, pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi bangsa Indonesia, termasuk dalam hal, seperti pemerataan pembangunan pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat menciptakan pusat-pusat yang lebih merata dan menghadapi perkembangan ekonomi dan penduduk di masa depan, sehingga dapat mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru. Pelestarian keragaman budaya Nusantara merupakan wilayah yang kaya akan keragaman budaya, dan pemindahan ibu kota ke sana diharapkan dapat mengilhami lahirnya pakaian adat Nusantara yang mencerminkan nilai alam, budaya, karakter, dan kepribadian manusianya.

Terjadi pula peningkatan Kesejahteraan pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat memberikan kontribusi yang membangun selama perubahan dilangsungkan, serta dapat menghadirkan kemajuan dan kesejahteraan bagi bangsa. Dengan adanya keuntungan-keuntungan tersebut, diharapkan pemindahan ibu kota ke Nusantara dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi bangsa Indonesia, termasuk dalam hal pemerataan pembangunan, pelestarian lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat memberikan dampak positif pada iklim investasi di Indonesia. Beberapa keuntungan yang diharapkan dari perubahan ini, seperti pemerataan pembangunan, pelestarian keragaman budaya, dan peningkatan kesejahteraan, dapat memberikan dampak positif pada iklim investasi di Indonesia. Selain itu, pemindahan ibu kota ke Nusantara juga dapat membuka peluang investasi baru di sektor-sektor yang terkait dengan pembangunan infrastruktur, seperti jaringan transportasi, perumahan, dan fasilitas umum lainnya.

Pengaruh Terhadap Investasi dan Bisnis

Terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa pemindahan ibu kota tidak berdampak negatif pada iklim investasi di Indonesia. Tantangan-tantangan tersebut antara lain terkait dengan infrastruktur dan akses, termasuk akses jalur darat intra-IKN Nusantara, akses jalan untuk kebutuhan barang dan material pada proses konstruksi, serta pengembangan kawasan industri di sekitar IKN.

Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan yang matang dan terencana dengan baik untuk memastikan kelancaran proses pembangunan dan akses yang memadai, sehingga dapat memberikan dampak positif pada iklim investasi di Indonesia. Pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan memiliki beberapa dampak terhadap perkembangan bisnis di wilayah tersebut. Dan dampak yang diharapkan seperti, pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan akan meningkatkan akses terhadap pasar dan area perindustrian di sekitar ibu kota, yang dapat menyebabkan kemajuan bisnis dan investasi.

Pembangunan Infrastruktur, pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan akan mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih kuat, seperti jaringan transportasi, perumahan, dan fasilitas umum lainnya, yang dapat meningkatkan daya tarik bisnis di wilayah tersebut.

 

Peminandahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat membuka peluang investasi baru di sektor-sektor yang terkait dengan pembangunan infrastruktur, yang dapat meningkatkan kemajuan bisnis dan investasi di wilayah tersebut. Pengembangan Kawasan Industri, pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kawasan industri di daerah, yang dapat menciptakan peluang bisnis baru dan meningkatkan daya tarik bisnis di wilayah tersebut.

Tantangan Ekonomi dan Keuangan

Beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa dampak ini positif dapat sepenuhnya dicapai. Tantangan-tantangan tersebut antara lain terkait dengan infrastruktur dan akses, termasuk akses jalur darat menuju IKN Nusantara, akses kebutuhan barang dan material pada proses konstruksi, serta pengembangan kawasan industri di sekitar IKN. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan yang matang dan terencana dengan baik untuk memastikan kelancaran proses pembangunan dan akses yang memadai, sehingga dapat memberikan dampak positif pada perkembangan bisnis di wilayah tersebut.

Pemindahan ibu kota ke Nusantara memerlukan persiapan keuangan yang matang. Pendanaan untuk persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN bersumber dari APBN dan/atau sumber lain yang sah berdasarkan peraturan. Selain itu, pemerintah juga menggandeng sektor swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk mendukung pendanaan pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara. Dengan melibatkan sektor swasta, diharapkan pembiayaan untuk pembangunan Ibu Kota Negara dapat terpenuhi dengan lebih baik.

Dalam konteks ini, pemerintah perlu memastikan bahwa pengelolaan anggaran dan pendanaan Ibu Kota Negara dilakukan dengan transparan dan akuntabel. Hal ini penting untuk memastikan bahwa dana yang dialokasikan untuk pemindahan ibu kota digunakan secara efisien dan efektif, serta dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Selain itu, pemindahan ibu kota juga akan berdampak pada struktur masyarakat, cara hidup, serta aspek sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah juga perlu memperhatikan aspek sosial-budaya dan sosial-ekonomi dalam perencanaan dan pengelolaan anggaran untuk pemindahan ibu kota. Dengan demikian, pengelolaan keuangan pemerintah perlu memperhatikan aspek-aspek ini guna memastikan bahwa pemindahan ibu kota dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan. Reaksi dan persepsi dunia internasional terhadap pemindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara pun sangat bervariasi.

Implikasi Geopolitik IKN

Pemindahan ibu kota ke Nusantara dapat memiliki implikasi geopolitik yang signifikan. Sebagai ibu kota baru, Nusantara dapat mempengaruhi dinamika politik dan keamanan di wilayah tersebut, serta memperkuat posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara dan dunia internasional. Selain itu, pemindahan ibu kota juga dapat mempengaruhi hubungan Indonesia dengan negara-negara tetangga, terutama dalam hal perdagangan dan investasi.

Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa pemindahan ibu kota tidak berdampak negatif pada geopolitik Indonesia. Tantangan-tantangan tersebut antara lain terkait dengan infrastruktur dan akses, termasuk akses jalur darat intra-IKN Nusantara, akses jalan untuk kebutuhan barang dan material pada proses konstruksi, serta pengembangan kawasan industri di sekitar IKN. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan yang matang dan terencana dengan baik untuk memastikan kelancaran proses pembangunan dan akses yang memadai, sehingga dapat memberikan dampak positif pada geopolitik Indonesia.

Rencana Pengelolaan Bencana dan Krisis

Pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat memperkuat kemampuan Indonesia dalam mengelola bencana alam dan krisis lainnya. Sebagai ibu kota baru, Nusantara dapat menjadi pusat koordinasi dan pengambilan keputusan dalam menghadapi bencana alam dan krisis lainnya di wilayah tersebut. Selain itu, pemindahan ibu kota juga dapat memperkuat kemampuan Indonesia dalam mengelola lingkungan dan meminimalkan dampak negatif dari perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

Pemerintah perlu memastikan bahwa Nusantara dapat mengelola bencana alam dan krisis lainnya dengan efektif. Yang antara lain terkait dengan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, yang dapat meningkatkan risiko bencana alam dan krisis lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk memperhatikan aspek lingkungan dan meminimalkan dampak negatifnya, serta memperkuat kemampuan Indonesia dalam menghadapi bencana alam dan krisis lainnya di wilayah tersebut.

Untuk meminimalkan risiko bencana di Nusantara, pemerintah perlu menerapkan upaya mitigasi yang efektif. Mitigasi adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko, dampak buruk atau hal lain yang tidak diinginkan, akibat dari suatu peristiwa, yang umumnya adalah bencana. Beberapa upaya mitigasi yang dapat dilakukan antara lain:

  • Pemetaan Wilayah Rawan Bencana : Pemetaan wilayah rawan bencana dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang rentan terhadap bencana alam dan krisis lainnya, sehingga dapat dilakukan upaya mitigasi yang tepat.
  • Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana : Pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, seperti bangunan tahan gempa dan jaringan transportasi yang kuat, dapat membantu mengurangi risiko bencana dan meminimalkan dampak negatifnya.
  • Pelatihan dan Penyuluhan : Pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara menghadapi bencana dan krisis lainnya dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana.
  • Perencanaan dan Respons : Perencanaan dan respons yang baik dapat membantu meminimalkan dampak bencana dan krisis lainnya, serta mempercepat proses pemulihan pasca-bencana.

Menerapkan upaya mitigasi yang efektif, diharapkan risiko bencana di Nusantara dapat diminimalkan dan masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi bencana dan krisis lainnya.

Pengembangan Pendidikan dan Penelitian

Tentunya penting juga untuk mempertimbangkan aspek pendidikan dan penelitian, terdapat beberapa upaya dan rencana pengembangan sektor pendidikan dan penelitian di Nusantara, antara lain: Peningkatan Sektor Pendidikan Formal dan Nonformal, terdapat rekomendasi untuk fokus pada pengembangan sektor pendidikan nonformal guna mendukung pemindahan ibu kota ke Nusantara. Selain itu, diperlukan peningkatan di sektor pendidikan baik formal maupun nonformal guna memaksimalkan manfaat dari pemindahan ibu kota.

Perlu juga penguatan Pendidikan dan Kebudayaan di IKN Nusantara yang diharapkan dapat memperkuat sektor pendidikan dan kebudayaan di Indonesia, serta menjadi pusat peradaban Nusantara. Keterlibatan Universitas dalam Riset dan Pengembangan, seperti Universitas Indonesia, terlibat dalam riset dan pengembangan terkait dengan IKN Nusantara, termasuk dalam penyelenggaraan bidang pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Dari informasi yang tersedia, terlihat bahwa pemerintah dan berbagai pihak terkait telah memperhatikan pentingnya pengembangan sektor pendidikan dan penelitian di Nusantara sebagai bagian dari persiapan pemindahan ibu kota. Upaya-upaya ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan dan pengembangan wilayah tersebut secara komprehensif.

Selain itu, pemindahan ibu kota ke Nusantara dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di wilayah tersebut. Beberapa upaya dan rencana pengembangan sektor pendidikan di Nusantara antara lain:

  • Peningkatan Akses : Pemindahan ibu kota ke Nusantara dapat meningkatkan akses terhadap sumber daya, keuangan, dan pasar yang lebih potensial, sehingga dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
  • Pemerataan Pendidikan : Pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat membawa pengaruh positif di sektor pendidikan, terutama dalam hal pemerataan pendidikan.
  • Penguatan Pendidikan dan Kebudayaan : IKN Nusantara diharapkan dapat memperkuat sektor pendidikan dan kebudayaan di Indonesia, serta menjadi pusat peradaban Nusantara.
  • Peningkatan Kualitas Pendidikan : Pemerintah perlu meningkatkan kualitas pendidikan di Nusantara, baik formal maupun nonformal, guna memaksimalkan manfaat dari pemindahan ibu kota.

Upaya-upaya tersebut, diharapkan pemindahan ibu kota ke Nusantara dapat memberikan dampak positif pada sektor pendidikan dan meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.

Dalam jangka panjang, pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi Indonesia. Beberapa manfaat, seperti pemerataan Pembangunan, pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat menciptakan pusat-pusat yang lebih merata dan menghadapi perkembangan ekonomi dan penduduk di masa depan, sehingga dapat mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru.

Manfaat lainya di bidang peningkatan kualitas hidup, pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal lingkungan dan infrastruktur. Peningkatan akses juga menjadi aspek yang tidak kalah penting, pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap sumber daya, keuangan, dan pasar yang lebih potensial, sehingga dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.

Harapan Masa Depan

 Lalu diharapkan adanya pemindahan ibu kota ke Nusantara akan mengakibatkan peningkatan daya saing di tingkat nasional dan internasional. Manfaat-manfaat tersebut, diharapkan pemindahan ibu kota ke Nusantara dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam jangka panjang. Namun, perlu diingat bahwa pemindahan ibu kota juga memiliki tantangan dan risiko yang perlu diatasi dengan baik untuk memastikan keberhasilannya, dan pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan akan memberikan kontribusi besar pada masa depan Indonesia.

kesimpulan mengenai pemindahan ibu kota ke Nusantara dan dampaknya terhadap Indonesia dalam jangka panjang yaitu, pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan akan memberikan beberapa manfaat dan dampak signifikan bagi Indonesia dalam jangka panjang. Sebagai pusat-pusat yang lebih merata, Nusantara akan menghadapi perkembangan ekonomi dan penduduk di masa depan, mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, dan meningkatkan akses terhadap sumber daya, keuangan, dan pasar yang lebih potensial. Selain itu, pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal lingkungan dan infrastruktur, serta meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat nasional dan internasional.

Namun, terdapat beberapa tantangan dan risiko yang perlu diatasi untuk memastikan keberhasilan pemindahan ibu kota ke Nusantara. Penting bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk mempersiapkan metode pengembangan yang efektif, memastikan keberlanjutan proyek infrastruktur, dan memastikan pengendalian dampak negatif dari pemindahan ibu kota terhadap masyarakat dan lingkungan. Selain itu, perlu memastikan bahwa pemindahan ibu kota dapat mencerminkan keragaman budaya Indonesia dan mengkuat kemampuan Indonesia dalam menghadapi bencana alam dan krisis lainnya.

Dalam jangka panjang, pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan akan memberikan kontribusi besar pada masa depan Indonesia, termasuk dalam pemerataan pembangunan, peningkatan akses, dan peningkatan daya saing. Dengan upaya-upaya yang tepat dan baik dalam pengembangan Nusantara, diharapkan Indonesia dapat mencapai keberhasilan pemindahan ibu kota dalam jangka panjang.

( Tari Uswatun Nisa Siregar, Mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKM, UIN Sumatera Utara Medan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun