Mohon tunggu...
Tari Uswatun Nisa Siregar
Tari Uswatun Nisa Siregar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKM UIN Sumatera Utara Medan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ibu Kota Nusantara (IKN): Merangkai Masa Depan Indonesia di Jantung Kalimantan Menuju Era Kota Pintar Ramah Lingkungan

1 Januari 2024   16:30 Diperbarui: 2 Januari 2024   21:49 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi maket render istana kepresidenan di IKN

Kemudian terjadi pembangunan infrastruktur dan peningkatan ekonomi yang diharapkan terjadi akibat pemindahan ibu kota dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal. Pembangunan Ibu Kota Negara di Nusantara diharapkan akan memperhatikan aspek lingkungan, seperti pengelolaan limbah, penghijauan, dan pengendalian kebakaran hutan, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas lingkungan.

Pemerintah telah menetapkan berbagai upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan meminimalisir dampak negatif pemindahan ibu kota terhadap masyarakat lokal, termasuk melalui perencanaan tata ruang, pengelolaan limbah, penghijauan, dan pengendalian kebakaran hutan. Dengan implementasi yang tepat, diharapkan pemindahan ibu kota dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal, termasuk peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup.

 

Dampak Sosial dan Ekonomi

Dampak ekonomi proyek pembangunan infrastruktur di Nusantara akan terdapat diantisipasi dengan beberapa langkah. Berikut adalah beberapa cara yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif proyek tersebut, yaitu deangan meningkatkan penggunaan barang dan jasa yang bukan barang-barang (non-BCG) dapat membantu mengurangi dampak negatif proyek pembangunan infrastruktur. Hal ini akan memperwukungi sektor lain yang mungkin sebelumnya tidak diperhatikan dan menciptakan peluang pekerjaan baru.

Menggunakan sumber daya alam dengan efisien dan meminimalkan pemborosan dapat membantu mengurangi dampak ekonomi yang buruk proyek pembangunan infrastruktur. Hal ini akan meminimalkan penggunaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dan memantau penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Mengurangi pencemaran lingkungan, pencemaran lingkungan yang terjadi tanpa disadari akan menimbulkan ketidakseimbangan lingkungan atau ekosistem yang ada. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi pencemaran lingkungan selama proyek pembangunan infrastruktur. Melakukan pengawasan lingkungan, melakukan pengawasan lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif proyek pembangunan infrastruktur.

Hal ini melibatkan penelitian dan pengendalian dampak lingkungan, serta pengembangan kebijakan yang ramah lingkungan. Terakhir dengan cara meningkatkan kualitas proyek, meningkatkan kualitas proyek pembangunan infrastruktur dapat membantu mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi. Hal ini melibatkan pengembangan proyek dengan mempertimbangkan dampak lingkungan, menggunakan teknologi ramah lingkungan, dan melakukan pengawasan lingkungan selama proyek. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, dampak ekonomi proyek pembangunan infrastruktur di Nusantara dapat diantisipasi dan membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat lokal.

Keragaman Budaya dan Identitas Nusantara

Nusantara, sebagai ibu kota negara di Kalimantan Timur, mencerminkan keragaman budaya Indonesia dengan menjadi bagian dari kesatuan yang mencakup berbagai wujud kekayaan bangsa, kreativitas, dan kemandirian bangsa Indonesia. Seperti Rumah adat yang di tampilkan di Nusantara yang kemudian mencerminkan kebudayaan lokal dan tradisional.

Upacara adat di Nusantara juga mencakup berbagai kegiatan seperti pernikahan, upacara kematian, dan upacara keagamaan. Di Nusantara, dapat ditemukan berbagai jenis pakaian tradisional yang mencerminkan kebudayaan lokal, seperti pakaian adat Betawi, pakaian adat Jawa, dan pakaian adat King Baba dan King Bibinge dari Kalimatan Barat

Selain itu, Nusantara menjadi tempat yang menampilkan berbagai tarian adat yang mencerminkan kebudayaan lokal, seperti Tari Gunungsari Tengger, Bromo, dan Tari Menang Kayu. Kulinar di Nusantara pun mencakup berbagai jenis makanan yang menjadi produk budaya berwujud, seperti kuliner Sumatera Selatan, kerak telor dari Jakarta, nasi lengko khas Cirebon, nasi gudeg khas Yogyakarta, rujak cingur dari Jawa Timur, ayam betutu dari Bali, ayam taliwang dari NTB, papeda dari Maluku, dan Papua

Dengan menjadi ibu kota negara, Nusantara diharapkan akan dapat mencerminkan keragaman budaya Indonesia secara lebih mendalam dan menjadi bagian dari kesatuan yang mencakup berbagai wujud kekayaan bangsa, kreativitas, dan kemandirian bangsa Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun