2. Banyak Mujamalah (Basa-Basi).
Basa-basi dalam bahasa Arab adalah Mujamalah. Orang Mesir dikenal banyak basa-basinya, bahkan saya sering menjadi korban mujamalah orang Mesir ini.
Misalnya, pernah dulu ketika saya sedang membeli buah, saat akan membayar lalu penjualnya mengatakan kepada saya: "Tidak usah bayar, kamu itu teman baik saya" Awalnya saya sangat senang dapat buah gratisan.
Akan tetapi setelah itu penjualnya mengatakan: "Semuanya 20 Pound" sembari meminta uang saya. Sontak saya kecewa dan menyadari itu hanya basa-basi saja dan ia  tidak benar-benar bermaksud memberikan kita buah secara gratis.
Pernah suatu hari saya mendapatkan basa-basi yang sama, sontak saya bilang "Terima kasih ya" dan langsung pergi, lalu orang Mesir tersebut berteriak memanggil saya dan mengatakan bahwa ia hanya sekedar basa-basi saja.Â
Lalu saya pun tertawa dan mengatakan bahwa saya juga sedang bercanda, gak mungkin lah saya pergi tanpa membayar buah tersebut, hehe.
Saya salut dengan karakter dan kebiasaan mujamalah mereka, karena itu bisa mengakrabkan dan menghilangkan sifat individualis khas orang kota, serta bisa pereda stres yang disebabkan oleh kesibukan harian kita.
Walaupun Kairo itu kota terbesar di Afrika, akan tetapi penduduknya tidak individualis seperti yang saya lihat di Jakarta.
Mujamalah orang Mesir kadang membuat kita tersenyum kesal, jadi ketika anda berkunjung ke Mesir, basa basi mereka adalah makanan sehari-hari anda.Â
Nilai positifnya dari Mujamalah ini, kita akan cepat merasa akrab dengan orang Mesir, bahkan dengan penjual buah yang tidak saya kenal pun bisa akrab.Â
Hal ini berbeda dengan Indonesia yang budaya basa-basinya tidak ekstrem seperti  orang Mesir, sehingga memang budaya sosial di negeri kita sudah berkurang apalagi di wilayah perkotaan.