Bercerita tentang Mesir memang tidak ada habisnya, selalu ada hal menarik yang bisa diceritakan tentang negeri Pyramida ini, mulai dari kuliner, wisata, pendidikan hingga sifat dan karakter masyarakatnya.
Membicarakan tentang sifat dan karakter, setiap bangsa pastinya memiliki karakter yang berbeda-beda.Â
Hal ini tergambar jelas didalam Al-Quran yang mengabarkan bahwa Allah SWT menciptakan manusia itu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, tujuannya tak lain dan tak bukan adalah agar manuisa itu saling mengenal satu sama lain.
Perbedaan sifat ini tentunya menjadi obrolan yang seru, saya tak bisa membayangkan bagaimana jika semua bangsa di dunia ini memiliki satu sifat yang sama, tentu tidak seru, bukan? kita tidak akan terpacu untuk mengenal bangsa yang memiliki karakter yang sama dengan kita.
Saat saya masih sekolah dulu misalnya, ketika melihat bule yang datang ke kota Bukitinggi itu membuat saya terkagum-kagum.Â
Saya kagum karena  melihat fisik, bahasa hingga karakater mereka yang berbeda, sehingga memacu semangat saya untuk berkenalan dan bertukar cerita dengan bule tersebut.
Perbedaan karakter ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari iklim, keadaan negara hingga makanan. Maka tak heran jika orang Arab itu lebih tempramen dibanding orang Asia maupun Eropa, karena orang Arab hidup di daerah yang panas, tandus dan gersang sehingga emosinya juga lebih gampang mendidih. Ditambah lagi mereka memakan makanan penuh lemak, seperti Kambing dan Unta.
Perbedaanlah yang membuat kita saling belajar, saling berbagi dan saling menyayangi satu sama lain sebagai manusia yang beradab dan beragama.
Saat saya datang ke Mesir, saya melihat begitu banyak perbedaan di segala aspek kehidupan. Hal ini wajar, karena Mesir dengan Indonesia itu memang terpaut sangat jauh dan berada di benua yang berbeda, namun perbedaan ini yang membuat hidup saya begitu bewarna.Â
Bahkan saya memilki banyak sahabat yang merupakan orang asli Mesir. Perbedaan malah membuat kami semakin akrab dan semakin peduli, ajaib!
Saya berani mengatakan bahwa diantara seluruh bangsa Arab, negara yang paling ramah dan terbuka kepada orang asing hanyalah Mesir.Â
Bangsa Arab pada umumnya sedikit tertutup dan membedakan kasta antara mereka dengan bangsa yang lain, bagi anda yang pernah melaksanakan ibadah Umrah atau Haji dapat merasakan hal ini, apalagi anda yang pernah menetap lama di beberapa negara Arab juga bakal mengatakan hal yang sama, tapi hal itu akan berbeda jika anda menetap di Mesir.
Disanalah saya belajar banyak hal tentang Mesir, dan hal yang paling membuat saya berkesan adalah mengenai sifat orang Mesir itu sendiri.Â
Kadang saya tertawa ketika melihat sifat dan keseharian orang Mesir ini secara lansung, sifat mereka begitu unik, tak jarang juga saya hati saya mendidih marah akibat sifat mereka, bahkan terkadang saya juga kagum dengan mereka.
Memang benar apa kata salah seorang sahabat saya, bahwa di Mesir ini ada semua sifat manusia , mulai yang sangat baik seperti Nabi Musa, ataupun yang jahat dan laknat seperti Firaun. Maka tak heran jika perasaan saya sering campur aduk saat hidup berdampingan dengan orang Mesir.
 Penasaran bagaimana sifat unik orang Mesir yang mampu membuat kita tertawa, marah dan berdecak kagum? yuk lansung dibaca!
1. Pemaaf dan Tidak Pendendam.
Sifat orang Mesir yang paling membuat saya berkesan itu adalah sifat Pemaaf dan tidak pendendam. Berbeda dengan orang Indonesia yang mudah memafkan namun tidak mudah menghilangkan dendam, namun orang Mesir memiliki kombinasi dua karakter yang mulia ini.Â
Seringkali saya lihat para tetangga Mesir saya cekcok dan bertengkar, bahkan sampai baku hantam, akan tetapi hal itu tak berlansung lama, jika mereka bertengkar pada pagi hari , nanti malam harinya kita akan lihat mereka kembali rukun dan saling menyapa seolah tak ada yang terjadi.
Saya sering menertawakan pertengkaran orang Mesir, dan menyebutnya dengan "pertengkaran cocah" . Orang Mesir memang cepat marah tapi juga cepat rukunnya, anda mungkin juga sering melihat bagaimana anak kecil berkelahi, nah kurang lebih bertengkarnya orang Mesir itu kurang lebih sama seperti itu.
 Oleh karena itu ketika saya melihat orang Mesir bertengkar hebat, saya sering bilang ke junior yang ada di rumah  "Ah, ini hal biasa, nanti sore juga bakal damai lagi" sambil tertawa.
Walaupun lucu, tapi di hati yang paling dalam saya sangat salut dengan karakter orang Mesir ini, mereka tidak menyimpan dendam dan tidak gengsi untuk meminta maaf.Â
Jika marah, mereka akan mengeluarkan semua uneg-unegnya, lalu setelah lega ia akan segera mencari orang yang ia marahi dan lansung meminta maaf dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
Saya juga memiliki teman mahasiswa Indonesia yang sempat dipukul oleh orang Mesir karena ia membuat kesalahan, namun 5 menit setelah memukul, orang Mesir itu menyesal dan langsung meminta maaf kepada teman saya tersebut.Â
Seperti itulah sifat unik orang Mesir yang membuat kehidupan mereka berjalan harmonis.
Sifat menarik lainnya, cara terampuh untuk meredakan Amarah orang Mesir yaitu dengan menyuruhnya untuk bershalwat atau memuji Nabi Muhammad SAW.
 Saya pernah melihat orang mesir yang sedang marah besar, lalu ada seorang temannya datang untuk melerai dan berkata "berhentilah, dan kirimkan  shalawat (Pujian) kepada Nabi Muhammad" lalu orang yang tadinya marah besar itu seketika reda amarahnya dan mengucapkan shalawat kepada Rasulullah.Â
Setelah itu ia menjadi agak tenang dan tidak marah seperti sebelumnya.
Meminta mereka yang sedang marah untuk bershalawat atau memuji Nabi Muhammad adalah cara terampuh untuk meredakan amarah orang Mesir
Unik sekali, saya pernah bertanya kepada salah seorang teman, kenapa orang Mesir itu bisa reda amarahnya hanya dengan bershalwat kepada nabi Muhammad?
lalu ia menjawab "Kami orang Mesir sangat mencintai nabi Muhammad, sehingga ketika kami sedang marah dan mendengar nama beliau serta bershalawat kepadanya membuat kami malu untuk melanjutkan amarah kami kembali"
Memang bagi kita sedikit tidak masuk akal, akan tetapi kenyataannya memang seperti itu. Masyarakat Mesir memang dikenal sebagai masyarakat yang sangat religius.
Jika anda dengar baik-baik percakapan orang Mesir maka anda akan menemukan kata-kata "Insya Allah, Bi Iznillah, Rabbuna Yusahhil dan berbagai ungkapan doa lainnya dalam percakapan harian mereka.
Ini adalah bukti bahwa masyarakat Mesir itu sangat relijius, sehingga untuk meredakan amarah pun cukup dengan meminta mereka untuk bershalawat. kalau di Indonesia bagaimana?
2. Banyak Mujamalah (Basa-Basi).
Basa-basi dalam bahasa Arab adalah Mujamalah. Orang Mesir dikenal banyak basa-basinya, bahkan saya sering menjadi korban mujamalah orang Mesir ini.
Misalnya, pernah dulu ketika saya sedang membeli buah, saat akan membayar lalu penjualnya mengatakan kepada saya: "Tidak usah bayar, kamu itu teman baik saya" Awalnya saya sangat senang dapat buah gratisan.
Akan tetapi setelah itu penjualnya mengatakan: "Semuanya 20 Pound" sembari meminta uang saya. Sontak saya kecewa dan menyadari itu hanya basa-basi saja dan ia  tidak benar-benar bermaksud memberikan kita buah secara gratis.
Pernah suatu hari saya mendapatkan basa-basi yang sama, sontak saya bilang "Terima kasih ya" dan langsung pergi, lalu orang Mesir tersebut berteriak memanggil saya dan mengatakan bahwa ia hanya sekedar basa-basi saja.Â
Lalu saya pun tertawa dan mengatakan bahwa saya juga sedang bercanda, gak mungkin lah saya pergi tanpa membayar buah tersebut, hehe.
Saya salut dengan karakter dan kebiasaan mujamalah mereka, karena itu bisa mengakrabkan dan menghilangkan sifat individualis khas orang kota, serta bisa pereda stres yang disebabkan oleh kesibukan harian kita.
Walaupun Kairo itu kota terbesar di Afrika, akan tetapi penduduknya tidak individualis seperti yang saya lihat di Jakarta.
Mujamalah orang Mesir kadang membuat kita tersenyum kesal, jadi ketika anda berkunjung ke Mesir, basa basi mereka adalah makanan sehari-hari anda.Â
Nilai positifnya dari Mujamalah ini, kita akan cepat merasa akrab dengan orang Mesir, bahkan dengan penjual buah yang tidak saya kenal pun bisa akrab.Â
Hal ini berbeda dengan Indonesia yang budaya basa-basinya tidak ekstrem seperti  orang Mesir, sehingga memang budaya sosial di negeri kita sudah berkurang apalagi di wilayah perkotaan.
3. Bercanda yang Kelewatan.
Sifat yang ketiga ini mungkin sifat orang Mesir yang kurang saya sukai, yaitu sifat bercanda yang kelewatan. Saya sering Melihat orang Mesir bercanda dengan memukul atau bahkan menampar wajah temannya, setelah itu ia tertawa terbahak-bahak melihat temannya kesakitan.
Saya tidak bisa membayangkan jika saya yang ditampar seperti itu, anda bisa lihat betapa besar dan kuatnya lengan orang Mesir, mungkin kita akan pingsan jika ditampar orang Mesir seperti itu.
Jika bercanda seperti itu dilakukan di Indonesia, bukannya lucu, malah bisa membuat orang berkelahi karena candaan yang kelewatan. Pernah juga saya melihat orang Mesir bercanda dengan menumpahkan minuman ke wajah temannya, lalu ia tertawa bersama-sama, uniknya, si Korban ini pun juga ikutan tertawa sambil menunjuk-nunjuk temannya.
candaan tersebut bukan pembulian sih jika saya lihat, itu memang murni bercanda, namun jika kita sebagai orang Indonesia melihat candaan tersebut lebih mirip dengan bullying.Â
Tapi seperti itulah orang-orang Mesir bergaul dengan sesamanya, mereka mampu menciptakan suasana yang cair dan bersahabat.
Untungnya, candaan seperti itu tidak dilakukan juga kepada orang Asing, Masyarakat Mesir juga tidak sembarangan bercanda kepada orang. Mereka biasanya bercanda kepada keluarga atau teman yang benar-benar dekat, jadi anda tidak perlu khawatir.
Itulah 3 sifat unik orang Mesir yang mesti diketahui, agar kita dapat mengenal lebih dekat bangsa yang sangat ramah dan bersahabat ini. Jadi, apakah anda tertarik mengunjungi Mesir?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H