Azan magrib berkumandang ketika Taty CS mengunjungi rumah Vivid yang tinggal tanah, tanpa tersisah dasarnya sekalipun. Istigfar tak henti-hentinya mereka haturkan dalam hati. Rumah yang berada disampingnya ikut hanyut terbawa arus namun menyisahkan bekas lantai yang menandakan bangunan pernah berdiri di atas tanah itu.
Dari ketua RT setempat mereka mengetahui banjir diakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat akan bahayanya membuang sampah dikali. Banyaknya bebatuan menyebabkan sampah-sampah tersangkut tak terus ke laut, hingga saat hujan lebat melanda kali akan meluap dan menyebabkan banjir. Ditambah jebolnya tanggul lebih memperburuk keadaan.
Setelah sholat Isya, Taty CS memohon diri untuk pulang, pelajaran berharga kini yang mereka dapatkan tentang kehidupan nyata. Ketika alam yang selama ini kau abaikan tak lagi bersahabat denganmu.
Penyesalan akibat kecerobohan yang selama ini dilakukan memang selalu datang terlambat, ketika semua telah hilang, ketika semua hancur, dan ketika semua telah pergi. Alam selalu berpihak padamu, namun katika ia meninggalkanmu apa yang terjadi?
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H