Ketika rakyat memahami bahwa musuhnya yang utama adalah partai politik yang menganut sistem kepemimpinan sentralistik, termasuk menunjuk ketua daerahnya serta mempertahankan ketua daerahnya yang menerapkan sistem tersebut maka sungguh rakyat tidak layak mendukung partai politik tersebut. Jika rakyat tetap mendukung partai itu maka tidak berbeda dengan rakyat sedang menikmati hidup dalam dinamika penjajahan modern.
Inilah bentuk penjajahan yang dilakukan oleh bangsanya sendiri yang tanpa sadar rakyat hidup terbelenggu selamanya dan jauh dari perubahan nasibnya.
Lalu mengapa hal ini bisa terjadi dan terjadi perawatan dalam sistem penjajahan tersebut?
Pertama, disebabkan kesengajaan oleh pimpinan partai politik yang bermental penjajah dan ingin menguasai sehingga menjalankan berbagai kup (kudeta) terhadap hak politik rakyat. Kemudian mereka hidup dalam sistem penjajahan dimana mereka sebagai penjajahnya.
Kedua, tidak disengaja tetapi akibat kelemahan dalam memahami demokrasi dan keterbukaan, karena demokrasi ini sebagai produk yang lumayan baru di negara ini yang dimulai sejak reformasi 1998.
Ketiga, pimpinan partai politik yang licik ingin menguasai suara rakyat maka mereka menutupi pada rakyat tentang demokrasi itu sendiri. Lebih tepatnya pimpinan partai politik seperti ini digolongkan sebagai demagog dalam politik.
Keempat, pimpinan partai politik kagetan atau pimpinan dini bisa saja karena karbitan atau kebetulan mereka punya kesempatan karena kondisi sosial yang lemah yang hanya berharap pada standar hidup dalam kebutuhan primerinya. Kemudian karena masyarakat tidak membutuhkan kebebasan apalagi demokrasi maka pimpinan tersebut di dukung oleh rakyat yang mereka sekedar penuhi kebutuhan pokoknya.
Kelima, pimpinan partai politik yang sebenarnya bodoh tetapi karena rakyat juga dominan bodoh maka partai politik inilah yang bahkan memenangkan pemilu maka negara dan rakyat di negara tersebut sesungguhnya sedang dalam penjajahan. Hanya saja karena penjajahan modern tidak menggunakan senjata dalam wujud yang bisa dilihat oleh rakyat maka rakyat menganggap tidak ada penjajahan dan mereka aman saja hanya melarat tetapi mereka beranggapan bahwa negaranya merdeka.
Nah, Â dari uraian diatas maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa penjajahan modern itu bisa juga dilakukan oleh warga bangsa kita sendiri baik dengan kekejaman pimpinan pelaku politik atau karena kebodohan pimpinan partai politik dan rakyatnya.
Lalu, hak rakyat dimana? Pada pemilu ketika mereka memilih presiden dan pemilu memilih wakil rakyat. Rakyat bisa memilih presiden dan rakyat bisa juga memecat presiden atau menghentikan kekuasaannya ketika rakyat memahami hak politiknya dan memahami demokrasi yang sangat penting untuk memberi kedaulatan rakyat yang sesungguhnya. Tanpa pemahaman demokrasi yang benar maka mustahil rakyat paham tentang haknya dalam berbangsa dan bernegara, bahkan rakyat mustahil paham tentang partai politik yang sesungguhnya.
Maka pendidikan rakyat dalam politik sangat mutlak dibutuhkan bahkan partai politik di beri fungsi dan tugas oleh negara untuk mendidik rakyat sehingga rakyat melek dalam politik.