Kondisi politik ditangan kekuasaan partai saat ini sepertinya sama sekali tidak berpihak kepada rakyat tetapi mereka lebih lalai dengan kekuasaan politik dan kompetisinya.Â
Sementara urusan rakyat justru terbengkalai. Lihatlah bagaimana mahalnya harga barang kebutuhan pokok rakyat. Dimana harga barang yang meroket tersebut tidak membawa DPR beranjak mengadakan rapat darurat sebagai rasa kekuatiran yang dalam, untuk membicarakan masalah yang dihadapi rakyat.
Namun rakyat tetap saja tidak tahu mau mengadu kemana, sementara wakil rakyat mereka hanya diam. Mungkin mereka sudah aman dapat menjalani kehidupan yang sejahtera dalam bidang ekonominya.
Kenapa pimpinan partai politik Ketakutan? Tidak berani? Tidak kuat dalam bersikap dalam membela rakyat yang merupakan tugasnya? Sebenarnya kuat itu bukan kuat Phisik dan semangatnya.
Tetapi kuat dan lemahnya yang diukur itu adalah ilmunya, alias lemah dan kuat intelektualnya. Bukan pula lemah syahwat lho....ha ha...
Dengan fenomena keberadaan partai politik di negara kita, terus rakyat berharap adanya perubahan nasib supaya sejahtera ditangan mereka. Sementara mereka terilustrasi secara terang yang mengecewakan. Apa mungkin? He....he......
Jadi begini tuan-tuan, menurut saya ya, kita ingin tunjukkan rakyat berdaulat, atau rakyat punya cerita....yakni pemerintah dari rakyat untuk rakyat, jangan lupa bahwa Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi besar di dunia.
Partai politik itu adalah rakyat yang mewarnainya, kalau rakyat bilang putih maka putihlah dia, kalau rakyat bilang ungu ya ungulah warnanya meskipun itu warna janda. Begitu seharusnya partai politik. Â Realita sekarang sebaliknya. Tapi ingat kalau terjadi anti klimak dari perlakuan parpol terhadap rakyat. Tentu kesadaran rakyat muncul dan menyadari rakyat bukan menjadi objek mainan atau bulan-bulanan parpol lho....
Boleh saja rakyat susah, tapi jangan sampai seperti lembu ditusuk tajinya eh.... hidungnya gitu...
Nah,,,,pertanyaannya, bisakah rakyat tidak sejalan dengan parpol yang sudah banyak mengecewakannya? Bisakah mereka memilih jalan baru dengan memberi peringatan ke parpol? Tentu bisa kalau mereka terkordinir dan diarahkan oleh pihak yang memiliki sumber berpengaruh yang lebih kuat dari orang parpol. Lalu pertanyaan berikutnya, adakah orang yang mampu tersebut di negara kita? Kalau ada sudah pasti akan muncul ideology baru dalam ranah politik kita. Parpol menghadapi kelompok independen dalam politik akan menjadi pertaruhan atau "jembatan emas" istilah Ir. Soekarno presiden pertama Indonesia. Pertaruhan tersebut akan menentukan nasib rakyat berubah atau stagnan sebagaimana biasa, mampukah atau tidak rakyat melewati jembatan tersebut dengan kemenangan.
Jika hal ini bisa dilalui maka parpol sudah pasti akan mengevaluasi dirinya sehingga keberadaan mereka sebagai alat yang terdepan untuk mencapai kesejahteraan. Pemerintah juga harus mengikuti tujuan sosial sehingga kebijakan publik yang dibuat pemerintah tidak selalu bertentangan dengan suara rakyat.