Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Islam dan Partai Politik yang Mengeksploitasi Islam

17 Februari 2022   12:16 Diperbarui: 17 Februari 2022   12:41 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal tanpa sadar mereka sedang berprilaku dengan logika terbalik. Dimana mereka sedang memaksakan tuhan kepada masyarakat untuk pengikat emosi orang bagi kepentingan politiknya, agama dan tuhan menjadi alat satu-satunya yang mengikat semua orang dan mereka menjadi pembangkit semangatnya. Mereka yang pintar tentu saja akan berputar haluan karena tidak ingin larut dalam pembodohan sosial.

Timbul pertanyaan, apakah mereka yang tidak mau ikut keperkumpulan itu lantas dianggap keluar dari agama atau tidak beriman kepada tuhannnya? Tentu orang pikirannya lemah yang berpikir demikian. Justru lebih banyak orang yang berpikir jernih yang sebenarnya lebih taat dan beriman kepada tuhannya dan mereka hanya berada dalam logika komunikasi dengan tuhannya. 

Karena agama adalah formulasi berkomunikasi dengan tuhan. Justru karena itulah maka partai politik yang berideologi agama seperti partai Islam, partai Kristen, partai Hindu dan lain sejenisnya tidak pernah menjadi partai pemenang pemilu di negara mana saja. Jika ada sudah pasti negara tersebut negara tertinggal.

Maka ideology politik yang paling dominan di negara-negara di dunia terorientasi ke liberalis dan komunis. Sebahagian diantaranya ada juga negara yang rakyatnya menganut ideologi dengan teology islam dalam berpartai politik. Tapi keberadaan dan sikap mereka justru membawa Islam ke altar pertaruhan yang berpengaruh terhadap citra dan image terhadap agama Islam.

Ada dua jenis mereka berpolitik menggunakan Islam,  kedua jenis prilaku tersebut sebagai berikut:

Pertama, mereka yang menggunakan nilai-nilai Islam dalam kehidupannya baik politik, ekonomi dan sisi hidupnya yang lain. Mungkin prilaku ini tidak membahayakan agama,  karena mereka tidak membuat pertaruhan bahwa mereka mewakili Islam dalam politik partai.

Kedua,  mereka yang memang mengeksplosi Islam untuk mengikat segenap anggotanya dan mengatasnamakan Islam sebagai pengikatnya. Biasanya mereka menjadikan Islam satu-satunya cara praktis sebagai alat untuk dalih mereka bersatu.  

Mereka juga membawa Islam ke altar pertaruhan mental dan moral, lalu jika mereka baik dan bisa mengharumkan Islam maka tidak akan menimbulkan masalah, tapi jika sebaliknya misalnya partai itu korup atau dhalim maka merekalah yang menjadi perusak Islam. 

Mereka bahkan dapat disebut jualan agama dalam politik yang kemudian sesungguhnya ketika melihat profil mereka hampir pasti mereka ada dalam kemunafikan.

Kedua jenis pimpinan politik ini bisa dibedakan dalam prilakunya,  jika anda mendapatkan prilaku pimpinan seperti ini maka penulis sarankan segera menjauh dari partai ini apalagi mendukungnya.  Kenapa?

Tentu saja karena mereka menjadi pejabat pemerintah kemudian mereka menikmati segala fasilitas dan uang. Sementara pemilih dan pendukungnya harus menunggu dalam waktu yang lama hasil dalam perjuangan politiknya, yakni di hari akhirat nanti yaitu surga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun